Kian Meluas, Singapura Umumkan Seorang Turis Positip Terjangkit Virus Corana
Singapura, Oketimes.com - Penyebaran virus corana atau 2019-nCoV, tampaknya mulai menyusup ke beberapa negara hingga kini. Terbaru, dikabarkan Negara Singapura mulai tersusupi.
Dilansir dari The Straits Times pada Kamis (23/1/2020), Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan satu kasus positif virus corona yang menggemparkan dunia itu.
Terbaru, dikabarkan seorang pria lanjut usia berusia 66 tahun dipastikan positif terinfeksi virus yang pertama kali merebak di Wuhan, provinsi Hubei, China. Pria yang diketahui berasal dari Wuhan itu, tiba di Singapura pada Senin (20/1/2020), bersama dengan sembilan orang lainnya.
Ia datang dengan menumpang pesawat China Southern Flight CZ351 yang terbang melalui Guangzhou dan baru mengunjungi julukan negeri "Singa' itu dalam rangka berlibur.
Rombongan turis ini tinggal di Hotel Shangri-La’s Rasa Sentosa yang terletak di daerah wisata Pulau Sentosa. Korban mengaku mengeluh sakit tenggorokan ketika berada di dalam pesawat.
Awalnya, dia tidak mengalami demam. Namun, sehari kemudian demam menyerang tubuhnya disertai dengan batuk. Dua hari berselang, pria ini mengunjungi Singapore General Hospital (SGH), di mana dia dengan kilat di isolasi.
Tim dokter SGH mencurigai pria itu, telah tertular virus yang juga bernama 2019-nCoV dan pihak rumah sakit mendiagnosa pria itu terkena pneumonia, dan segera melaporkan kasusnya ke Kementerian Kesehatan Singapura.
Dia dipastikan terinfeksi virus corona pukul 18.00 petang waktu setempat yang kini tengah diisolasi dan dalam kondisi stabil. Pihak Kementerian setempat mengatakan yang bersangkutan dipastikan tidak berbahaya untuk keselamatan publik.
Kementerian menyatakan, putra dari pria yang tak disebutkan namanya itu, kini sedang di rawat, karena dicurigai juga terinfeksi virus corona. Sedangkan delapan orang yang masuk dalam rombongan juga sedang di karantina oleh otoritas hingga dua minggu ke depan.
Pemerintah Singapura kini sedang mengidentifikasi dan menghubungi 30 penumpang pesawat yang duduk berdekatan dengan korban. Pemerintah meminta warganya untuk tidak panik.
Disaping itu, MOH juga menyampaikan kabar lain, bahwa seorang perempuan berumur 53 tahun dari China juga telah diduga positif melalui tes awal.
Kini, dibutuhkan tes lanjutan untuk memperkuat asumsi mereka. Menurut MOH, sejauh ini ada 28 orang yang dicurigai terjangkiti mulai dari bayi berusia satu tahun hingga manula umur 78 tahun.
Sebanyak tujuh orang yang sebelumnya dicurigai terinfeksi virus tersebut, telah dinyatakan negatif.
Pejabat kementerian, Associate Professor Vernon Lee, menerangkan seluruh langkah akan diambil untuk mencegah virus corona menyebar lebih luas. Ia meminta warga Singapura untuk tidak panik dan dipastikan belum ada warga yang tinggal di Singapura tertular virus berbahaya ini.
Lakukaun Pemeriksaat ketat di Bandara dan Pelabuhan
Guna mengatisipasi penyebaran virus tersebut, Pemerintah Singapura telah mengambil langkah pencegahan, salah satunya dengan memperketat pemeriksaan di bandara.
Pemeriksaan temperatur tubuh di Bandara Internasional Changi dilakukan untuk melihat apakah ada yang demam, batuk, hingga kesulitan bernapas.
Mulai besok Jumat (24/1/2020), pemeriksaan juga akan dilakukan di Pelabuhan dan perbatasan darat Singapura-Malaysia.
Kementerian Siangapura juga mengeluarkan anjuran, agar warga tidak mengunjungi Wuhan dan meminta para warga menghindari mengonsumsi daging mentah dan setengah masak.
Diperkirakan, akan lebih banyak lagi potensi warga yang terkena virus corona di Singapura, karena tingginya intensitas penerbangan antara Singapura dan China. Ditambah lagi dengan dekatnya liburan Tahun Baru Imlek.
Langkah sigap yang diambil Singapura, tidak mengejutkan mengingat Singapura masih trauma dengan mewabahnya SARS (Sindrom Pernapasan Akut Parah), pada Februari 2003 silam.
Dimana Virus mematikan itu, menginfeksi 238 orang, di mana 33 meninggal. Singapura pun butuh tiga bulan untuk menghentikan penyebaran virus yang berasal dari China daratan itu.
Virus corona menjadi perhatian, karena mirip SARS hingga ini, China masih belum bisa mengonfirmasi dengan pasti dari mana asal virus corona tersebut.
Otoritas Negeri Tirai Bambu itu, hanya mampu menyatakan, virus ini dapat bermutasi dan menyebar dan hingga kini belum ada vaksin yang dapat digunakan untuk menangani yang terinfeksi.
Menurut data terakhir, 570 orang di dunia yang mayoritas berada di China telah terinfeksi, di mana 17 meninggal dunia. Sementara Business Insider menginformasikan pada Kamis (23/1/2020), merinci peta penyebaran virus misterius tersebut yang sudah menyebar ke beberapa negara di Dunia.
Berikut lokasi penyebarannya:
1. China (574 kasus, 17 orang meninggal)
Provinsi Hubei (tempat kota Wuhan): 375 kasus
Provinsi Guangdong: 26 kasus
Provinsi Zhejiang: 10 kasus
Beijing: 10 kasus
Shanghai: 9 kasus
Kota Chongqing: 5 kasus
Provinsi Sichuan: 3 kasus
Tianjin: 2 kasus
Jiangxi: 2 kasus
Provinsi Shandong: 1 kasus
Provinsi Yunnan: 1 kasus
Provinsi Henan: 1 kasus
Provinsi Hunan: 1 kasus
Provinsi Yunnan: 1 kasus
Provinsi Guangxi: 1 kasus
Provinsi Shanxi: 1 kasus
Provinsi Guizhou: 1 kasus
Provinsi Fujian: 1 kasus
Provinsi Hainan: 1 kasus
Provinsi Hebei: 1 kasus
Hong Kong: 1 kasing
2. Thailand (4 kasus)
3. Taiwan (1 kasus). Taiwan merupakan wilayah yang memerintah sendiri, namun China mengklaim sebagai provinsinya.
4. Korea Selatan (1 kasus)
5. Jepang (1 kasus)
6. Amerika Serikat (1 kasus)
Source : The Straits Times/Business Insider
Editor : Van Hallen
Komentar Via Facebook :