Meski Harga TBS Naik, Petani Sawit Riau Tetap Khawatir

ILustrasi

Pekanbaru, Oketimes.com - Kenaikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau pekan ini, masih dipengaruhi rasa kekhawatiran pasar akan risiko penipisan pasokan di tengah permintaan yang tinggi tahun depan.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil rapat penetapan harga TBS kelapa sawit di Riau pada penetapan 1-7 Januari 2020, mengalami kenaikan ditiap kelompok umur. Dengan jumlah kenaikan terbesar pada kelompok umur 10-20 tahun, mengalami kenaikan harga sebesar Rp22,74 per kg menjadi Rp2.037,52 per kg.

Penguatan harga terjadi setelah pasar khawatir, bahwa pasokan minyak sawit untuk tahun depan bisa terganggu, karena beberapa faktor. Diantaranya, permintaan minyak sawit akan ditopang oleh konsumsi domestik.

"Apalag Indonesia sebagai produsen terbesar kelapa sawit, juga meluncurkan program biodiesel B30 pekan ini," kata Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu kepada awak media Kamis (2/1/2020) di Pekanbaru.

Menurutnya, program B30 yang diinisiasi Indonesia, merupakan yang terbesar di dunia. Sementara, Malaysia sebagai negara produsen sawit terbesar kedua di dunia merencanakan untuk peluncuran program B20 pada Februari 2020.

"Kondisi ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pasar CPO," kata Tengku.

Selain itu, berdasarkan catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), produksi minyak sawit sepanjang Januari-Oktober 2019 naik 11,26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu mencapai 44,05 juta ton. Dari jumlah tersebut sebanyak 28,95 juta ton diekspor, sedangkan 14,65 juta ton dikonsumsi di dalam negeri.

"Ekspor minyak sawit tersebut hanya naik 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan konsumsi dalam negeri melesat 37 persen," pungkasnya.***


Reporter   : Richarde
Editor        : Cardova


Tags :berita
Komentar Via Facebook :