Pamitan saat Hari Jadi Kota, Tri Rismaharini Ucapkan Hal Ini Untuk Warga Surabaya

Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.

Surabaya, Oketimes.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, akan segera purna tugas pada Februari 2021 mendatang. Ia telah hampir sepuluh tahun menjabat sebagai pemimpin di kota pahlawan. Warga pun penasaran kemana langkah Risma setelah selesai tugas sebagai Wali Kota kelak?

"Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan Balai Kota. Karena itu, saya mohon maaf, kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian," Tri Rismaharini saat Perayaan Hari Jadi ke-727 Kota Surabaya di Balai Kota Surabaya, Minggu 31 Mei 2020.

Pada kesepatan itu, Risma mengatakan, sebuah kota atau daerah, bisa dikatakan berhasil atau tidak tergantung pada jajaran pemerintahannya. Tidak mungkin kota itu, langsung serta-merta berhasil tanpa ada upaya dan desain dari pengelola kotanya.

Karena itu, ia meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya, untuk selalu bergerak cepat, berpikir, dan jangan berhenti memajukan pembangunan Kota Surabaya. Sebab, hal itu akan sangat berpengaruh pada masa depan anak cucu warga Surabaya.

Dia berharap anak cucu Surabaya kelak tidak hanya menjadi penonton di kotanya sendiri. "Saya minta tolong yang ada di Pemkot Surabaya untuk terus bergerak, berpikir dan berpikir terus jangan sampai berhenti. Ayo kita terus majukan kota tercinta ini. Kalau kota ini maju, maka anak cucu kita akan survive di kotanya sendiri," tutur Risma.

Wanita yang kerap berhijab itu, menyebutkan kota yang maju, bukan hanya kotanya terbebas dari banjir dan indah, tetapi maju itu manusianya juga harus diajak untuk seiring dengan pembangunan kotanya.

Ia mencontohkan ketika awal-awal menjadi Wali Kota Surabaya, saat itu banjir terjadi di mana-mana, bahkan ia hingga tiga hari tidak tidur untuk menyelesaikan banjir tersebut.

Salah satu stafnya mengatakan bahwa banjir tersebut, merupakan banjir kiriman dari luar Kota Surabaya. "Saya ingat betul omongan staf itu. Saya sampaikan kepada dia, bahwa Gusti Allah sudah menciptakan Surabaya berada di tepi pantai di ujung Jawa Timur, itu sudah pemberian Tuhan. Dampaknya apa? Ya kita harus selesaikan banjir itu, hingga sekarang sudah tidak ada lagi banjir kiriman itu. Jadi artinya, kita bisa mengubah itu," ucap Risma.

Pada kesempatan itu, Risma berkali-kali mengajak warga terus bergerak dan melangkah memajukan Kota Surabaya. Apabila berhasil membantu atau menolong orang, dan orang tersebut berhasil membantu banyak orang, maka ada kenangan yang bisa ditinggalkan.

"Ayo setiap individu harus bergerak untuk memajukan Surabaya, karena kita harus berjuang demi anak-anak kita semua," ujar Risma. ***


Source  : Kompas.com   / Editor  : Cardova 


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait