Anggaran Perawatan Rutin RSUD Bengkalis Bertahun-tahun "Dimakan Tikus"

(kiri) AC rusak, (kanan)Catatan mekanik seakan sudah memperbaiki AC, terpajang disamping masing-masing AC yang ada di RSUD Bengkalis.

BENGKALIS, Oketimes.com- Kinerja Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan rutin berkala sarana dan pra sarana RSUD Bengkalis dari APBD Bengkalis, diduga tidak sehat dan sarat penyimpangan.

Hal tersebut terlihat dari sejumlah fasilitas di RSUD milik Pemkab Bengkalis yang tak terawat. Akibatnya, fasilitas utama seperti saluran air, lampu penerangan, AC serta fasilitas lainnya hamper sebagian besar dalam keadaan rusak berat. Keadaan ini terindikasi dikarenakan terhadap fasilitas tersebut tak pernah dilakukan perawatan rutin sebagaimana mestinya.

Tapi anehnya, pada unit AC, meskipun rusak berat akibat tak pernah dilakukan perawatan, pada catatan yang terselip di AC tersebut tercatat telah dicek dan dilakukan perawatan oleh mekanik setiap bulannya. Catatan yang terselip di setiap mesin pendingin ruangan ini tentu saja menimbulkan keganjilan.

Hen, Pembina LSM Pemantau Aset Negara (PAN) kepada riaueditor menuturkan, sarana dan prasarana (sarpras) yang rusak berat di RSUD Bengkalis ini pada umumnya merupakan kebutuhannya sangat mendasar bagi pasien rumah sakit ini. Ada dugaan anggaran perbaikannya telah disalahgunakan oleh oknum pengendali kebijakan atas kegiatan perawatan sarpras RSUD Bengkalis ini.

"Penelusuran serta informasi yang kami peroleh, dugaan penyimpangan ini terjadi tak hanya pada tahun 2014 ini saja, namun telah terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya. Kami saat ini tengah melengkapi beberapa data terkait dugaan penyimpangan ini untuk membuat laporan resmi ke pihak berwenang agar kasusnya diusut tuntas," kata Hen.

Sementara itu, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pelaksana kegiatan pemeliharaan rutin berkala RSUD Bengkalis, Fahrudin, menjawab riaueditor.com (17/9) menuturkan, untuk pemeliharaan rutin berkala di RSUD Bengkalis pada tahun 2014 dianggarkan sebesar
Rp850.000.0000, termasuk di dalamnya biaya pemeliharaan AC, saluran air, penerangan serta perawatan sarpras RSUD lainnya. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dimulai pada Mei 2014.

Ketika ditanya terkait mesin pendingin ruangan (AC), lampu penerangan serta sarana lainnya  banyak yang rusak berat kendati tetap dilakukan perawatan rutin, Fahrudin berdalih untuk AC peralatannya tidak ada dijual di Bengkalis. Sedangkan untuk yang lain seperti lampu, serta saluran air, saat ini sedang dilakukan perbaikan.

Ketika ditemui wartawan, Fahrudin saat itu didampingi oleh Wakil Direktur RSUD Bengkalis, dr. Edi Setiawan. Edi sendiri enggan memberikan komentar. Dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Fahrudin untuk menjawab pertanyan wartawan.

Alasan Tak Logis

Menjawab wartawan, Fahrudin mengatakan, service AC terkendala suku cadang yang tak ada di Bengkalis. "Kita kesulitan karena suku cadangnya tak ada di Bengkalis dan harus dicari ke Pekanbaru," ujar Fahrudin.

Hen, Pembina LSM PAN ustru menilai jawaban Fahrudin ini mengada-ada dan tak logis jika menyebut suku cadang mesin pendingin ruangan RSUD yang rusak tersebut tak terdapat di Bengkalis.

"Berapa banyak yang dibutuhkan, saya bisa mengadakannya dari Bengkalis ini. Hanya saja anggarannya ada atau tidak, jangan-jangan uangnya sudah dimakan tikus," sindir Hen.(dri)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :