Tak Lagi Naik Rakit Jika Banjir

Warga Kunto Darussalam 'Sumringah' Jembatan Pelanduk Tuntas Dibangun

Kondisi jembatan lama dan baru jembatan Sei Pelanduk Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kunto Darussalam Rokan Hulu, Riau.

Kunto Darussalam, Oketimes.com - Warga Kecamatan Kunto Darussalam, khususnya di Kelurahan Kota Lama dan Desa Muara Dilam, amat bersyukur setelah selesainya pembangunan Jembatan Sei Pelanduk.

Jembatan Sei Pelanduk yang dibangun dengan dana APBD Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tahun 2019, dengan nilai kontrak Rp2 miliar lebih itu, tuntas pengerjaan oleh kontraktor CV Boeray Brothers tepat di akhir tahun 2019 lalu.

Puluhan tahun jembatan ini dinanti oleh masyarakat, bersyukur bisa direalisasikan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu di masa kepemimpinan Bupati H Sukiman, yang memiliki misi "Membangun Desa Menata Kota".

Jembatan yang juga menjadi akses penghubung menuju Kecamatan Bonai Darussalam dan Kepenuhan Hulu ini sekarang sudah bisa dilalui kenderaan roda dua maupun kenderaan truck pengangkut buah sawit masyarakat.

"Kami sangat bersyukur selama ini kami sangat kewalahan bila ingin melalui jembatan yang lama, sebab pondasi jembatan sudah turun akibat dihantas arus sungai meluap," jelas Isran salah seorang pengendara warga Koto Raya menjawab wartawan, Kamis (30/1/2020).

Bukan hanya itu, lanjut Isran yang hampir setiap hari hilir mudik dari desanya ke ibukota kecamatan menceritakan bila musim hujan sungai Pelanduk ini banjir. Jadi terpaksa warga yang hendak menyeberang terpaksa mengandalkan jasa rakit.

Untuk satu kali menyeberang biasanya warga dikenakan biaya 20 ribu rupiah, terkadang itu belum termasuk dengan sepeda motor. Bisa-bisa pengeluaran bisa mencapai 50 ribu sekali penyebrangan.

"Kalau musim penghujan, kami yang mau ke Kota Lama serba kesulitan, karena harus keluar biaya tambahan untuk penyeberangan, tapi sekarang Alhamdulillah tidak lagi," ungkapnya.

Senada disampaikan, Ujang Puluik warga Kota Lama yang seharinya mengangkut TBS Sawit masyarakat ke PKS PT EDI mengaku, sejak adanya jembatan Sei Pelanduk ini dirinya tidak lagi kesulitan untuk memasarkan hasil komoditi sawit ke pabrik.

"Sebelum jembatan ini selesai, apalagi bila banjir kami terpaksa jual sawitnya ke pabrik lain. Kalau sekarang kami sudah tidak kesulitan lagi," ujarnya.

Bukan hanya membuka akses terdekat buat warga di sejumlah desa antar kecamatan. Jembatan Sei Pelanduk juga mendongkrak roda perekonomian masyarakat, sebab warga tidak kesulitan lagi memasarkan hasil pertaniannnya ke pabrik terdekat. (sal)

 


Tags :berita
Komentar Via Facebook :