Apel Gelar Pasukan, Kapolda Riau Lepas 2.407 Personel Gabungan Amankan Nataru

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi melekatkan pita penugasan kepada personel gabungan Pengamanan Natal dan Tahun Baru dalam apel gelar pasukan Operasi Lilin Muara Takus 2019 di halaman Kantor Gubernur Riau Kamis (19/12/2019).

Pekanbaru, Oketimes.com - Pimpin apel gelar Pasukan Operasi Lilin pengamanan Natal dan Tahun Baru 2020, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi lepas 2.407 personel pengamanan gabungan di halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (19/12/19).

Pelepasan personel gabungan tersebut, dilakukan sesuai dengan instruksi Kepolisian Negara RI yang menggelar Operasi Lilin pengamanan Natal dan Tahun Baru 2020 selama 10 hari yang akan dimulai pada tanggal 23 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.

"Titik pengamanan ada 61308 objek di seluruh Nusantara, baik gereja tempat wisata pusat perbelanjaan," kata Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat membacakan Amanat Kapolri.

Objek perayaan tahun baru Terminal, Pelabuhan, stasiun kereta api dan bandara dalam pelaksanaan operasi ini akan melibatkan 19187 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari 12100 personil Polri 17170, personil TNI serta 5525 personil.

"Yang berasal dari instansi terkait, antara lain satuan pamong praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Pemadam Kebakaran, linmas dan instansi lainnya," ujarnya.

Kekuatan personil lanjut Kapolda Riau, akan ditempatkan pada 1792 titik pos pengamanan 745 titik pos pelayanan dan 45 titik fokus terpadu strategi yang diterapkan dalam operasi ini adalah mengedepankan tindakan preventif dengan didukung kegiatan intelijen berupa deteksi dini dan aksi-aksi serta penegakan hukum secara tegas.

"Berdasarkan prediksi terdapat 12 potensi kerawanan yang harus diantisipasi yaitu aksi terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalu lintas, kecelakaan transportasi, sweeping ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga l sembako, konflik sosial dan tawuran serta bencana alam konvoi dan balap liar kebakaran akibat petasan dan pesta narkoba ataupun minuman keras," bebernya.

Kapolda Riau mengatakan, apel gelar pasukan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan personel, peralatan, serta soliditas para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengamanan.

Sedangkan personel gabungan yang dilibatkan untuk wilayah Riau lanjut Kapolda Riau, Personel gabungan TNI-Polri dan instansi terkait lainnya dikerahkan sebanyak 2.407 personel yang akan ditempatkan menempati 34 Pos Pengaman dan 16 jumlah Pos Pelayanan Terpadu.

"Pengamanan akan dilakukan di titik-titik rawan seperti di gereja, tempat wisata, tempat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, bandara, serta tempat-tempat keramaian lainnya," paparnya.

Menurut Kapolda Riau, potensi kerawanan yang dimaksud dan harus diantisipasi, seperti terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalu lintas, kecelakaan tansportasi.

Kemudian aksi sweeping ormas, penolakan peribadatan, konflik sosial dan tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan, pesta narkoba serta minuman keras (Miras).

"Kami ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat, dengan cara mengedepankan tindakan preemtif, preventif, yang turut didukung dengan sistem intelijen berupa antisipasi dini. Caranya adalah dengan melakukan langkah-langkah deteksi dini. Jika nanti dari deteksi dini ini ada ditemukan sesuatu, maka personel akan langsung bergerak," papar Kapolda Riau.

Jenderal Bintang Dua itu juga mengatakan, hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan kegaduhan. Untuk itu, penanganan terbaik akan dilakukan, secara profesional. Semua potensi akan dikelola dengan baik, bekerjasama dengan sejumlah perangkat lainnya dan seluruh elemen masyarakat.

"Kita semua harus saling bersinergi untuk memastikan pengamanan berjalan baik. Guna menentukan langkah antisipasi yang pro aktif, dan menerapkan strategi yang tepat dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada," terang Kapolda Riau.

Agung juga mengimbau agar seluruh personel, agar tetap menjaga kesehatan, meniatkan pelaksanaan tugas sebagai ibadah. Kemudian memastikan personel agar hadir sesuai plotting atau penempatan, serta paham akan tugas dan tanggungjawabnya.

Berkaitan itu, Kapolda harap personel harus dapat bersinergi dengan stakeholder terkait untuk, menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan menerapkan strategi yang tepat guna mengantisipasi berbagai potensi gangguan yang ada.***


Reporter     : Richarde
Editor         : Ndanres Area 


Tags :berita
Komentar Via Facebook :