BRG Resmikan Pembentukan Koperasi Petani Gambut Riau

Kelompok masyarakat petani gambut binaan Badan Restorasi Gambut (BRG), resmikan pembentukan Koperasi Petani Gambut (KPG) Riau pada Sabtu, 14 Desember 2019 di Hotel Arya Duta, Pekanbaru.

Pekanbaru, Oketimes.com - Kelompok masyarakat petani gambut binaan Badan Restorasi Gambut (BRG), resmikan pembentukan Koperasi Petani Gambut (KPG) Riau pada Sabtu, 14 Desember 2019 di Hotel Arya Duta, Pekanbaru.

Pembentukan koperasi tersebut, dilakukan untuk membuka peluang pasar yang lebih luas dan mendorong peningkatan hasil produksi serta kualitas produk petani gambut di Riau, yang telah melakukan praktik budidaya ramah gambut serta mendapatkan pendampingan oleh BRG dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Foead mengatakan ucapan terimakasih atas inisiatif kelompok masyarakat dalam membentuk KPG Riau.

"Semoga koperasi ini bisa menjadi wadah konsolidasi hasil pertanian, perkebunan dan usaha kecil dari para petani, peningkatan kualitas produk, serta akses ke pasar yang lebih luas," ujarnya dalam mengawali sambutannya.

Menurutnya, Provinsi Riau merupakan salah satu area prioritas restorasi sesuai dengan tugas BRG yang tertuang dalam Perpres Nomor 1 tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut.

"BRG hadir disini untuk mengajak elemen masyarakat gambut untuk bersama menjaga, memihara dan memperbaiki tata kelola ekosistem gambut rusak salah satunya dengan program revitalisasi ekonomi," terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, KPG Riau nantinya akan membantu memasarkan tiga klasifikasi produk pemberdayaan peningkatan ekonomi masyarakat, berupa revilatisasi bidang budidaya tanaman yang menghasilkan produk jahe, pinang dan kencur.

"Untuk revitalisasi budidaya peternakan menghasilkan produk daging, ayam potong, telur dan penambahan populasi bibit ternak terurama anak sapi dan kambing," pungkasnya.

Sedangkan untuk revitalisasi bidang usaha mikro, kata Nazir, menghasilkan produk turunan seperti dodol nanas, sari buah nanas dan produk olahan sagu.

"Kami mengajak berbagai pihak untuk mendukung inisiatif para petani ini, masih banyak ruang bagi para petani untuk mengembangkan kapasitas pemasaran, penjualan dan pengelolaan aset hasil petani," tutupnya.

Sementara Asisten Deputi Pertanian dan Perkebunan Kementerian Koperasi dan UKM, Dewi Syarlen, mengajak untuk menggunakan koperasi, Sebab menurutnya dengan koperasi usaha yang dimiliki akan lebih kuat. "Lebih baik berkoperasi, dengan berkoperasi kita kuat," ucapnya.

Melalui revolisi industri 4.0, Dewi meminta agar anak muda juga ikut serta dan cermat memandang peluang dalam dunia usaha serta menggunakan koperasi.

Selaras dengan itu, Dewi mengaku siap membantu petani untuk mendapatkan sertifikat halal. "Bagi petani yang ingin mengusulkan sertifikat halalnya, nanti kami akan membantu," pungkasnya.***


Reporter    : Richarde
Editor         : Cardova 


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait