Kualitas Udara Pekanbaru Tidak Sehat, Himbauan Pemerintah Daerah Nihil

ILustrasi

Pekanbaru, oketimes.com - Badan Metereologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menginformasikan kualitas udara di Kota Pekanbaru dan sekitarnya Minggu 25 Agustus 2109 memasuki level tidak sehat.

"Hal itu terdeteksi tepat pada pukul 13.00 WIB konsentrasi partikulat (PM10) di Pekanbaru berada di angka 182.69 ugram/m3, artinya udara di Pekanbaru kini tidak sehat," kata Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru Mia Vadilla dalam siaran Persnya Minggu sore.

Diterangkan Mia, udara tidak sehat tersebut diakibatkan karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Riau. Kondisi kebakaran lahan terdekat dengan Pekanbaru adalah Kabupaten Pelalawan.

"Untuk titik panas di Riau hari ini terdeteksi 17 titik. Rinciannya, 9 titik panas berada di Pelalawan, 7 titik di Indragiri Hilir, dan 1 titik di Indragiri Hulu," ungkap Mia.

Akibat itu, BMKG memastikan ada 10 titik api yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan. Kondisi kebakaran ini yang menimbulkan kabut asap hingga membuat udara jadi tidak sehat.

"Titik api ada 10, yakni di Pelalawan sebanyak 5 titik api, dan Indragiri Hilir 5 titik," imbuh Mia.

Kondisi kabut asap kebakaran hutan dan lahan tersebut membuat kualitas udara di Pekanbaru terasa sejak Minggu dini hari tadi. Bahkan jarak pandang kota Pekanbaru sejak pukul 07.30 WIB hingga petang tadi, terpantau jarak pandang kurang lebih terlihat 1,5 KM.

Anehnya meski kondisi buruk udara tersebut sudah berlangsung seharian, namun upaya pemerintah Kota dan Provinsi Riau, tak kunjung memberikan himbauan atau larangan beraktivitas di luar rumah bagi masyarakat terkena kabut asap tersebut.

Lantaran itu, tidak sedikit masyarakat riau, mengeluh akibat adanya kabut asap yang terjadi di Kota Pekanbaru. Hal ini terlihat dari sejumlah update status medsos Facebook dan medsos lainnya warga kota Pekanbaru, yang mempertanyakan soal penanganan kabut asap tersebut dan upaya pemerintah terhadap kondisi udara yang buruk di Pekanbaru saat ini.***


Reporter   : Richarde
Editor        : Cardova    


Tags :berita
Komentar Via Facebook :