Agus Buka Suara, Begini Kronoligis Insiden Satpol PP Vs Kabid Penindakan BNNP di Grand Dragon PUB & KTV

Agus Pramono, Kasatpol PP Kota Pekanbaru.
Pekanbaru, oketimes.com - Insiden perselisihan antara Kasatpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono dengan Kabid Pemberantasan BNNP Riau, Kombes Pol Iwan Eka Putra, terjadi di tempat hiburan malam Grand Dragon Hotel Holywood, Pekanbaru, Riau, pada Jumat dini hari (23/08/19) lalu. Akan tetapi, informasi yang beredar hingga kini masih terkesan simpang siur.
Selaras dengan itu, Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, akhirnya buka suara dan menceritakan seperti apa kronoligis awal yang sebenarnya ketika insiden perselisihan itu berlangsung.
Kepada oketimes.com pada Sabtu, 24 Agustus 2019 malam. Agus Pramono, menjelaskan bahwa kronologis peristiwa perselisihan itu terjadi, kala dirinya bersama personil Tim Satpol PP, melakukan Patroli rutin Pengawasan Perda Kota, terhadap tempat hiburan yang masih beroperasi melewati batas jam operasional hingga dini hari.
Patroli tersebut dilakukan pihaknya, atas adanya informasi masyarakat dan laporan personilnya yang tengah melakukan pemantauan selama beberapa pekan sebelumnya. Sehingga, dirinya bersama Tim Pengawasan dan Penegakan Perda Kota Pekanbaru, melakukan giat pengawasan rutin dengan melakukan Patroli ke tempat-tempat hiburan yang menyalahi ketentuan sejak Rabu 21 hingga Jumat 23 Agutus 2019 dini hari.
Singkat cerita lanjut Agus, tepatnya pada Jumat 23 Agustus 2019 sekira pukul 01.10 WIB dini hari, dirinya bersama belasan personilnya memasuki kawasan tempat hiburan di Jalan Kuantan Raya Kelurahan Sekip Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru.
Kegiatan tersebut dilakukan, usai menyisir aktivitas gelanggang permainan (Gelper) di Jalan Riau, untuk memastikan jam operasional Gelper sesuai dengan aturan Perda, yang harus tutup pukul 22.00 WIB.
Usai merazia Gelper, dia bersama personil Satpol PP bergerak ke SCH di Jalan Siak II Palas Rumbai, serta ke warung remang-remang di Jalan SM Amin Arengka II yang pada saat itu, tim berhasil menggelandang beberapa orang dan dilanjutkan bergerak ke arah Jondul dan Grand Dragon serta Paragon di Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru.
Setibanya di PUB dan KTV Grand Dragon di Jalan Kuantan Raya pada Jumat (23/08/19) dini hari sekira pukul 01.30 WIB lanjut Agus, ia bersama personil memasuki ruangan PUB di lantai satu Grand Dragon, guna melakukan pengawasan dan penindakan terhadap Pengelola Hiburan PUB dan KTV Dragon yang masih buka melewati jam operasional hingga dini hari.
Lantas lanjut mantan AKABRI lulusan 1987 Matra Angkatan Darat itu, meminta pengelola untuk menghentikan operasional tersebut, serta melakukan pendataan terhadap pengunjung yang hadir saat itu. Sementara dirinya, tengah melakukan pemeriksaan kelengkapan izin hiburan, karena ia mendapat informasi PUB dan KTV Grand Dragon tidak bayar pajak.
Selang beberapa menit kemudian, setelah pengelola menghentikan operasional PUB dan para pengunjung mulai bepergian usai dilakukan pendataan. Tiba-tiba dirinya bersama personil lainnya, dihampiri seseorang yang belum diketahuinya identitasnya (KBP Iwan Eka Putra, Kabid Penidakan BNNP Riau-red) saat itu, sembari mempertanyakan keberadaan Kasatpol PP dan Timnya yang saat itu tengah melakukan giat penertiban.
"Saya ditanya, dari mana ini, ada apa panertiban penertiban ini. Lalu saya jawab, dari Satpol PP. Lantas dia mengatakan ngapain ditertibkan dan saya jawab, kan boleh ditertibkan," jawab Agus saat itu.
Meski dirinya saat itu sudah menjelaskan identitas dan keberadaannya kepada KBP Iwan Eka Putra Kabid Penidakan BNNP Riau saat itu. Agus malah kembali mendapatkan pertanyaan yang sama dan tidak pantas dilakukan seorang penegak hukum soal kewenangannya tersebut.
"Dia tanya lagi kau siapa. Saya jawab, saya Kasat Pol PP Pekanbaru. Lalu saya tanya kau siapa, dia malah jawab ada apa kau tanya-tanya," ulas Agus bernada jengkel.
Meski begitu lanjut mantan Kasrem 031/Wira Bima pada tahun 2009-2011 lalu itu, Agus menerangkan kembali kepada KBP Iwan Eka Putra, bahwa dirinya sedang melakukan penertiban di tempat hiburan malam itu dan tidak boleh dihalangi-halangi pihak lain tanpa sepengetahuannya.
Bukannya mau mengalah kisah Agus lagi, malahan oknum petinggi BNNP Riau itu, malah mencoba membentak dirinya dengan menampakan rasa arogansinya sembari mengatakan, "Kau tidak tau saya dan apa hebatmu rajia-rajia. Saya jawab, kau juga tidak kenal saya. Dia jawab, memang nya kau mau apa," tukas Agus mengisahkan lagi.
Lantaran itu, mereka berdua pun bersitegang seperti video yang beredar dan viral di media sosial saat ini. Agus menegaskan pihaknya hanya sebatas melakukan pendataan dan tidak ada melakukan penahanan terhadap pengunjung atau pun yang bersangkutan.
"Dalam penertiban itu tidak ada yang di tahan. Justru yang bersangkutan (KBP Iwan Eka Putra Kabid Penindakan BNNP Riau-red) yang sempat mau saya bawa ke kantor Satpol PP, karena melawan dan menghalangi giat penertiban," ungkap mantan Pamen berpangkat Kolonel Inf TNI yang beralih tugas menjadi ASN itu yang kini menjabat di Pemko Pekanbaru.
Meski begitu sambung Agus lagi, KBP Iwan Eka Putra malah mengucapkan kata-kata yang kasar dan bahkan mengancam dirinya mau menembak sembari mengelontarkan kata-kata kasar (dengan menyebut nama-nama hewan-red).
Agus juga mengungkapkan saat peristiwa insiden itu terjadi, ternyata KBP Iwan Eka Putra Kabid Penindakan BNNP Riau, diduga kuat tengah melakukan Karaoke dan minum-minuman keras yang didampingi perempuan di tempat PUB dan Karaoke Grand Dragon saat penertiban berlangsung.
Karena itu, lanjut mantan Kepala Kesbangpolinmas Kota Pekanbaru tersebut, dirinya dalam waktu dekat ini, akan menemui Kepala BNNP Riau dan Kapolda Riau, terkait insiden tersebut.
Hal itu dilakukan, mengingat hingga kini pihak BNNP Riau dan Kepolisian belum ada melakukan upaya konfirmasi kepadanya sejak peristiwa tersebut terjadi hingga kini.
"Kejadian sampai saat ini belum ada konfirmasi atau klarifikasi dari pihak BNN Provinsi Riau kepada saya, termasuk dari Kepolisian," pungkas Agus Pramono yang sedikit kesal atas peristiwa itu.
Miss Komunikasi
Sebelumnya, KBP Iwan Eka Putra Kabid Penindakan BNNP Riau, mengatakan kepada awak media, bahwa insiden yang terjadi itu, karena kesalahpahaman saja.
"Itu hanya miss komunikasi saja, saya sedang dalam kegiatan undercover. Sementara pihak Satpol PP pun ternyata juga ada di situ," ujarnya menjawab pertanyaan Wartawan pada Jumat (23/08/2019) pagi.
"Bahkan sejak dua hari lalu, saya memang sedang mematangkan kegiatan saya, begitu," imbuhnya lagi.
Hal senada juga disampaikan Penyidik Madya BNNP Riau, AKBP Haldun yang menyatakan, peristiwa itu memang terjadi karena adanya kesalahpahaman saja.
"Dari kita BNNP Riau memang ada target juga di sana. Satpol PP juga ada kegiatan, saling nggak kenal beliau. Terjadilah miss communication," kata AKPB Haldun pada awak media.
Ia juga memastikan, peristiwa ini sudah diselesaikan secara baik-baik, antara kedua belah pihak yang menurutnya saat ini sudah tak ada masalah lagi. "Sudah clear, tidak ada masalah lagi," pungkas AKBP Haldun menjawab awak media.***
Pewarta : Richarde
Editor : Ndanres Area
Komentar Via Facebook :