Unjuk Rasa Depan Kantor Gubernur, Wagubri Panggil Perwakilan Supporter PSPS

Ratusan pendukung klub sepak bola PSPS Riau, melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk Kantor Gubernur, Jalan Sudirman Pekanbaru, Senin 24 Juni 2019 siang.

Pekanbaru, Oketimes.com - Ratusan pendukung klub sepak bola PSPS Riau, melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk Kantor Gubernur, Jalan Sudirman Pekanbaru, Senin 24 Juni 2019 siang. Pendukung yang melakukan aksi unjuk rasa itu merupakam gabungan dari Curva Nord dan Askat Theking.

Akibat aksi unjuk rasa tersebut, akses pintu masuk di depan kantor Gubernur Riau terpaksa ditutup, lantaran seluruh pendemo menutup badan jalan, sehingga tidak ada celah bagi kendaraan untuk bisa melewati ruas jalan di depan kantor Gubernur Riau.

Puas menyampaikan orasi di depan gerbang masuk kantor Gubernur Riau, akhirnya Pemprov Riau meminta perwakilan dari pendemo untuk masuk ke dalam kantor Gubernur Riau.

Pihak Pemprov Riau meminta perwakilan sebanyak 10 orang untuk masuk menemui Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution. Sepuluh orang perwakilan akhirnya masuk ke dalam kantor Gubernur Riau.

Perwakilan dari pendemo itu, diterima langsung oleh Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution di ruang Kenangan Kantor Gubernur Riau, Senin 24 Juni 2019 siang.

Selain Wagubri tampak hadir Asisten 1 Setdaprov Riau, Ahmadsyah Harrofie, Kadispora Riau Doni Aprialdi, Kepala Satpol PP Pekanbaru Zainal dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto.

Dari hasil pertemuan tersebut, Wagubri merasa tidak senang atas adanya aksi supporter yang mengina Gubernur Riau Drs H Syamsuar saat terjadi kericuhan pendukung PSPS Riau yang terjadi di Stadion Kaharudin Nasution pada Minggu 23 Juni 2019 kemarin yang berbuntut panjang.

Dengan tegas, Wakil Gubernur (Wagub) Riau, Edy Natar Nasution berencana akan melaporkan sporter PSPS yang meneriakkan yeyel dengan kata-kata yang tidak pantas. Yel-yel tersebut berisi kata-kata kasar yang ditujukan ke Gubernur Riau, Syamsuar.

Selain yel-yel lanjut Edy Natar Nasution, dia juga menyoroti foto Gubri dan Wagubri yang dicoret-coret oleh pendukung PSPS saat kericuhan tersebut.

"Saya sedang berfikir dan mempertimbangkan untuk membuat laporan orang yang berkata-kata kasar kepada pak Syamsuar dengan bahasa yang sangat tidak pantas. Disini ada polisi, saya sedang mempertimbangkan untuk membuat laporan itu, karena negara kita adalah negara hukum. Saya ingin lihat nanti bagaimana orang yang menghina Gubernur Riau itu," tegas mantan Danrem 031 WB ini mengingatkan.

Dipaparkan Wagubri, orang tua seperti itu (Gubernur Riau Syamsuar) tidak pantas diperlakukan sedemikian. Sebab Gubri sendiri adalah bagian orang tua sendiri bagi masyarakat riau.

"Pertanyaan saya, kalau orang tua kalian diperlakukan seperti itu, apa kira-kira perasaan kalian. Jadi jangan salah alamat kalian, kemudian gubernur dimaki-maki dengan bahasa yang sangat tak pantas," kata Edi bernada tinggi saat menerima perwakilan pendemo di ruang Kenangan Kantor Gubernur Riau, senin siang.

Koordinator aksi unjuk rasa PSPS, Dolly Sandavid saat dimintai tanggapannya terkait adanya rencana Wagubri akan melaporkan dugaan penghinaan yang dilakukan oleh pendukung PSPS terhadap Gubri dan Wagubri tersebut. Ia hanya bisa menyerahkan keputusan tersebut kepada Gubri dan Wagubri.

"Itu kita kembalikan ke Pak Syamsuar dan Pak Edi Natar Nasution untuk lebih bijak apakah ini mau di laporkan atau tidak," katanya.

Dolly mengaku aksi tersebut diluar kontrol, dan dirinya secara pribadi menyanyangkan kejadian tersebut bisa terjadi. Dia menyebutkan saat itu, dirinya sudah berusaha meredam amarah para supporter PSPS, namun saat itu suasana memang berlangsung panas, sehingga sulit untuk dikendalikan.

"Ini semua bukan by desain, tapi ini adalah bentuk kekecewaan yang lepas kontrol. Kita berusahaa untuk tidak terjadi, tapi saat itu psikologis massa sudah memburuk," ujarnya.***


Reporter  : Richarde
Editor      : Caroffa


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait