Badai Kencang Florida, Bikin Pesawat Boing 737 Terjun ke Sungai

Diduga akibat badai kencang, sebuah pesawat Boeing 737 sewaan berpenumpang 143 orang tergelincir keluar landasan dan masuk ke Sungai St. Johns di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat (AS) saat hendak berusaha mendarat di Pangkalan Militer, Jumat 3 Mei 2019 kemarin. Dalam insiden itu, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, tetapi 21 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Florida (AS), Oketimes.com – Diduga akibat badai kencang, sebuah pesawat Boeing 737 sewaan berpenumpang 143 orang tergelincir keluar landasan dan masuk ke Sungai St. Johns di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat (AS) saat hendak berusaha mendarat di Pangkalan Militer, Jumat 3 Mei 2019 kemarin. Dalam insiden itu, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, tetapi 21 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Pesawat bertipe 737-800 yang tiba dari Pangkalan Angkatan Laut Teluk Guantanamo di Kuba dengan membawa 136 penumpang dan tujuh awak itu jatuh ke sungai di ujung landasan pacu di Pangkalan Udara Naval Jacksonville sekira pukul 21:40 waktu setempat.
"Pesawat itu tidak tenggelam. Setiap orang hidup dan bertanggung jawab," kata Kantor Sheriff Jacksonville di Twitter seperti dilansir dari laporan Reuters, Sabtu (4/5/2019).
Kantor Sheriff Jacksonville mengatakan 21 orang yang terluka dalam insiden itu telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dan berada dalam kondisi yang baik.
Tweet sheriff disertai dengan dua foto yang menunjukkan pesawat, yang bertuliskan Miami Air International, mengambang di air dangkal dan dalam keadaan sepenuhnya utuh.
Seorang penumpang di pesawat, Cheryl Bormann dalam sebuah wawancara mengatakan kepada CNN bahwa penerbangan yang terlambat berangkat selama empat jam itu membuat "pendaratan yang sangat sulit" di Jacksonville di tengah guntur dan kilat.
"Kami turun, pesawat benar-benar menabrak tanah dan memantul, jelas pilot tidak memiliki kendali penuh terhadap pesawat, pesawat memantul lagi," katanya, seraya menambahkan bahwa pengalaman itu "menakutkan".
Bormann, seorang pengacara dari Chicago, mengatakan bahwa sebagian besar penumpang memiliki hubungan dengan militer dan membantu satu sama lain keluar dari kursi mereka dan ke sayap, di mana mereka dibantu setelah beberapa waktu ke rakit.
Miami Air International adalah maskapai sewaan yang mengoperasikan armada pesawat Boeing 737-800. Perwakilan untuk maskapai tidak bisa segera dihubungi untuk diminta komentar oleh Reuters pada Jumat malam.***
Source : Reuters / Editor : Van Hallen
Komentar Via Facebook :