Pamer Masker dan Paksa Siswa Keluar Ruangan

Pembagian Masker Diskes dan PGI Sarat Kepentingan

Sejumlah sekolah di Pekanbaru yang dijadikan ajang pameran segala bentuk sumbangan terkait asap. Terlebih lagi seperti yang dilakukan Persatuan Dokter Gigi (PDG) Riau yang memberikan bantuan ribuan masker ke Dinas Kesehatan Riau. Bantuan masker diserahkan langsung di Kantor Dinkes Riau, Jalan Cut Nyak Dien, Kecamatan Sukajadi, Jumat (16/10) pagi.

Pekanbaru, Oketimes.com - Pembagian ribuan masker yang dilakukan Persatuan Dokter Gigi bersama Dinas Kesehatan Riau di sejumlah sekolah yang ada di Pekanbaru, menuai protes. Lantaran saat pembagian para siswa yang sedang belajar di paksa keluar ruangan untuk mengenakan masker.

Hal ini seperti dialami siswa sejumlah sekolah di Pekanbaru yang dijadikan ajang pameran segala bentuk sumbangan terkait asap. Terlebih lagi seperti yang dilakukan Persatuan Dokter Gigi (PDG) Riau yang memberikan bantuan ribuan masker ke Dinas Kesehatan Riau. Bantuan masker diserahkan langsung di Kantor Dinkes Riau, Jalan Cut Nyak Dien, Kecamatan Sukajadi, Jumat (16/10) pagi.

Bantuan yang terkesan terlambat ini, sepertinya harus terpublis oleh media. Sehingga Dinkes Riau dan dokter gigi mendatangi sejumlah sekolah. Pembagian masker sebanyak 18.000 pcs dan N95 sebanyak 1500 pcs dibagikan seperti di SMA Negeri 1, SMP Negeri 1 dan SD 14 di Pekanbaru.

Disekolah yang menerima bantuan di saat asap yang sudah kondusif, seluruh siswa yang sedang mengikuti pelajaran dipaksa untuk keluar ruangan. Mereka terpaksa meninggalkan jam belajar sebentar, demi mendapatkan penyuluhan dari para dokter gigi. Selain itu, para siswa-siswa itu dipaksa memakai masker di halaman sekolahnya sambil mendengarkan penyuluhan singkat para dokter.

Padahal, sewaktu pembagian masker berlangsung, asap tidak lagi pekat sebagaimana sebelumnya. Jarak pandang pada pukul 07.00 WIB memang hanya 500 meter. Namun lewat dari jam tersebut, jarak pandang berangsur membaik dan sudah di atas 1 KM.

" Saya keberatan kalau murid-murid di suruh keluar ruangan, hanya karena mau menerima bantuan masker. Untuk apa pakai masker, hari ini asapnya tipis. Sebelumnya disaat asap pekat mereka ada dimana," protes Nursiah yang anaknya bersekolah di SMP Negeri 4 Pekanbaru itu.

Para orang tua murid menilai, anak-anak mereka menjadi korban acara serimonial dan ajang pamer hanya karena bantuan masker. Padahal selama ini, anak-anak mereka sudah sebulan tak belajar karena terkepung bencana kabut asap.

" Kalau mereka mau bantu masker ya bantu saja, tak perlu jam belajar para siswa dikorbankan. Mereka telah sebulan tak bersekolah, sebentar lagi ujian. Mereka butuh fokus dalam mengejar ketertinggalan pelajarannya. Tolonglah Dinas Pendidikan di Riau ini, jangan korbankan jam belajar para siswa hanya demi acara serimonial belaka," protes Asnul (34), orang tua yang anaknya duduk di bangku SD.

Sebagaimana rilis yang diberikan Dinas Kesehatan Riau, bahwa Persatuan Dokter Gigi di Riau menyumbangkan sebanyak 18 ribu masker biasa dan sebanyak 1500 masker N95 untuk dibagikan ke sejumlah sekolah yang ada di Pekanbaru, Riau. (XXX)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :