Wabub Rohul: Tradisi Khatam Quran Harus Dipertahankan
Wakil Bupati Rokan Hulu, Ir Hafith Syukri MM saat melepas anak-anak khatam quran di kjelurahan Rokan sessuai tradisi menjelang memasuki Ramadhan.
ROKAN IV KOTO, OKETIMES.com - Tradisi Khatam Quran Saat menjelang Ramadhan sudah menjadi tradisi Di Kabupaten Rokan Hulu dalam menyambut Bulan suci Ramadhan. Khatam Quran di laksanakan di Kelurahan Rokan, Kecamatan Rokan IV Koto, Senin (1/6/). Dalam Menyambut masuknya bulan puasa, para Khatam Quran ikut berpawai keliling Kelurahan.
Acara Khatam Quran ini dihadiri Wakil Bupati Rohul Ir H Hafith Syukri MM, Kepala Badan Perencanaan Daerah Rohul Nifzar, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik Rohul Irpan Rido, Kabag Hukum Rohul Helfiskar, Mantan Anggota DPRD Rohul dari Partai Golkar Rosidi, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta ribuan warga Rokan IV Koto, Uniknya lagi, meski masih usia anak-anak, 29 anak-anak di Kelurahan Rokan ternya telah khatam Quran hingga 30 juz.
Panitia Pelaksana Indraliswar mengatakan 29 anak yang telah Khatam Quran akan mendapatkan Prosesi Tradisi Adat Khusus. Mereka diarak keliling kampung, sehingga seluruh warga kampung mengatahui bahwa anak-anak ini telah menamatkan membaca 30 juz ayat Alquran.
"Dengan diarak, diharapkan anak-anak merasa termotivasi untuk terus membaca Alquran," jelasnya.
Selain itu, tambahnya, tradisi ini untuk memberitahukan kepada khalayak ramai, bahwa anak-anak ini akan menjaga kelakukan mereka, karena sudah dikenal sebagai anak-anak yang telah tamat membaca Alquran.
Setelah diarak, anak-anak ini akan mengikuti prosesi "Balimau" atau prosesi merendam diri di Sungai Rokan. Tradisi itu sebagai wujud dalam membersihkan diri dan wujud penyerahan diri kepada sang Pencipta.
Tradisi Khatam Quran jelang Ramadhan sudah menjadi tradisi warga, di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Rohul. Sayangnya, saat ini, tradisi tersebut mulai terlupakan. Salah satu faktornya, akibat kemajuan tekhnologi informasi dan globalisasi.
Untuk menyelematkan tradisi itu, Wabup Rohul Hafith mengaku prihatin. Dia berharap, warga Rohul ikut mempertahankan tradisi tersebut di dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, tradisi Khatam Quran merupakan tradisi senyawa dengan program yang telah dicanangkan oleh Pemkab Rohul, seperti Program Menghafal Dan Membaca Alquran.
"Tradisi ini juga telah menjadi bagian dalam aplikasi julukan Negeri Seribu Suluk," kata Wabup Hafith.
Diakuinya, tradisi Khatam Quran sudah berangsur dilupakan saat ini. Hal itu akan menjadi tantangan bagi Pemkab Rohul, untuk kembali membangkitkan tradisi di masyarakat.
Agar tradisi Khatam Quran tidak punah, sambung Wabup, harus ada campur tangan dari Pemkab Rohul. Menurut dirinya, tradisi tersebut harus dikemas sebagai potensi Pariwisata, seperti halnya tradisi Balimau Kasai yang dilakukan warga Rohul menjelang bulan puasa.
Wabup Hafith mengharapkan ada "campur tangan" dari Diinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rohul dalam mencarikan formula, agar tradisi-tradisi menjelang bulan Ramadhan dikemas apik, sebagai potensi Pariwisata tahunan.(Adv/Hms)
Komentar Via Facebook :