Pemprov Minta PLN dan Telkom Ikut Bersinergi Bangun Riau
Plt Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman
PEKANBARU, oketimes.com- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman meminta PLN wilayah Riau dan Kepulauan Riau dan perusahaan Telekomunikasi untuk ikut bersinergi dalam menselaraskan rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau seperti memberikan penerangan pada pelabuhan Kuala Enok dan rencana jalan kereta api di Riau.
"Kita telah memanggil pihak PLN dan perusahaan komunikasi untuk menyampaikan rencana-rencana pembangunan di Riau yang dinilai sangat membutuhkan suplay listrik dan jaringan telekomunikasi seperti pembangunan Pelabuhan Buton di Siak dan Pelabuhan Kuala Enok di Inhil, serta pembangunan rel kereta api, dan Jalan Tol Sumatera," kata Plt Gubri saat ditemui di kantor Gubernur Riau, Selasa (27/1/15).
Dijelasnnya, perlu mensinergikan program Pemerintah Pusat, Pemprov Riau dan Pemda kepada PLN. Misalnya Puskesmas 24 jam, Kurikulum 2013 (K13) yang semua itu berkaitan dengan IT, tentu Dinas Pendidikan perlu mensesuaikan sekolah yang bisa masuk listrik dan Internet, makanya kita undang PLN dan Telkom. Termasuk soal rencana pembangunan, baik itu masalah pendidikan, kesehatan dan pendapatan daerah.
"PLN juga telah memaparkan permasalahan listrik di Riau, seperti pembangunan PLTD di Tembilahan bermasalah dengan kontraktornya. Permintaan listrik di Riau ini per tahun mencapai 12 sampai 15 persen, dan PLN juga mengakui dengan pertumbuhan itu mereka kewalahan," jelas Plt Gubri.
Pria yang akrab disapa Andi Rachman itu berharap dengan adanya PLTU Tenayan PLTD Duri dan PLTA Sungai Lawas bisa menyuplai kebutuhan listrik untuk beberapa tahun kedepan. Kalau PLTU Peranap masih lama, imbuhnya.
Selain itu, Plt Gubri juga menyampaikan kepada PLN tentang pertumbuhan penduduk di Riau, apalagi jika pembangunan rel kereta api selesai dalam tiga tahun ini, itu akan mempengaruhi pertumbuhan penduduk, baik itu perekonomian dan perumahan.
"Dengan pertumbuhan Riau saat ini mengalami peningkatan kebutuhan listrik 15 persen, kemungkinan kedepan ini bisa bertambah. Dan itu yang kita minta kepala PLN harus siap untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Riau kedepannya," tuturnya.
Sementara itu, General Maneger PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Dody Pangaribuan menyebutkan, Plt Gubri meminta agar PLN jangan sampai tertinggal. Karena bakal ada banyak pembangunan di Riau seperti Pelabuhan Kuala Enok dan Buton. Makanya dua atau tiga tahun kedepan kita juga harus siap menyuplai listrik jika pelabuhan tersebut dioperasikan.
Maka dari itu, untuk menyanggupi permintaan Plt Gubri, kata Dodi, pihaknya dalam waktu dekat akan menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan. Karena pembangkit besar itu membutuhkan waktu sampai enam bulan untuk uji cobanya.
"Jika uji coba sampai Juni, berarti untuk operasi penuhnya itu kita membutuhkan waktu enam bulan kedepan, kalau tidak ada masalah Desember 2015 dioperasikan PLTU Tenayan untuk unit pertama, dan unit selanjutnya tiga bulan kedepannya. Dan itu baru rencana jangka pendek dan menengahnya," terangnya.
Sementara untuk jangka panjang, lanjut Dodi, pihaknya akan membangun interkoniksi yang lebih besar di Peranap, yang akan dioperasikan pada tahun 2019 mendatang. Karena Riau kedepan menjadi pusat pertumbuhan, maka PLN Riau-Kepri juga harus mempersiapkan kebutuhan listrik kedepannya.
Disinggung masalah jaringan transmisi PLTU Tenayan, Dodi mengakui jika pihaknya mengalami permasalahan dalam pembebasan lahan. Dari 30 transmisi, tujuh masih bermasalah dan proses pembebasan lahan. Namun dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya, tujuh transmisi itu pembebasannya akhir bulan ini sudah tuntas.
"Jika transmisinya sudah tuntas, kita berharap pada saat penarikan kabelnya juga tidak ada masalah yang signifikan. Jadi kesiapan itu yang kita sampaikan ke Plt Gubri, pada intinya kita siap mengiringi pembangunan yang dilakukan oleh Pemda di Provinsi Riau ini," tandasnya.(Adv/dea)
Komentar Via Facebook :