Murid Madrasah Miskin Akan Terima Bantuan
Kepala Dinas P&K Kabupaten Kampar H Nasrul Zein MPd ketika mengunjungi kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar di Bangkinang Kota, Selasa (20/1).
BANGKINANG, oketimes.com- Murid sekolah Madrasah miskin akan menerima bantuan dari pemerintah Kabupaten Kampar. hal itu dikatakan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Kampar, H Nasrul Zein MPd ketika mengunjungi kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar di Bangkinang Kota, Selasa (20/1).
Dikatakan, bahwa Kementerian Agama Kabupaten Kampar dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini seperti Suami Istri, jika terpisah maka anaknya akan bercerai berai. Dengan eratnya hubungan antara Kementerian Agama dengan Dinas Pendidikan ini, mari kita bergandeng tangan untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Kampar.
Untuk mewujudkan hal tersebut kami meminta kepada Bapak-Bapak yang bekerja di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar ini untuk mendata para murid-murid Madrasah yang tergolong miskin agar diberikan kepada kami. Data ini nantinya dijadikan acuan untuk perjuangkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP), sehingga para murid Madrasah yang tergolong miskin ini, bisa dibantu oleh Pemerintah Daerah seperti Sekolah umum lainnya.
Hal ini kami lakukan sesuai dengan arahan Bupati Kampar H Jefry Noer yang ingin memajukan dunia pendidikan sesuai dengan pilar pertama peningkatan akhlak dan moral dan pilar ketiga meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Walaupun kita berbeda tempat kerja, mari kita satukan niat untuk membangun pendidikan di Kabupaten Kampar," ujar Nasrul.
Sementara Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, H Muhammad Hakam, Mag mewakili kepala kantor kementerian agama Kampar dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa, Pendidikan di Madarasah telah sejak lama menerapkan kurikulum 2013 yang garis besarnya adalah pendidikan karakter. Oleh karena itu, hingga saat ini tidak ada kita mendengar Madrasah yang tauran antar sesama mereka.
Lebih lanjut Hakam mengatakan, Sekolah Madrasah memang dalam naungan Kementerian Agama, namun perlu dicatat bahwasanya Madrasah yang mendapat bantuan dari pusat (Kementerian Agama) hanya Madrasah Negeri saja. Dari data yang kita peroleh, untuk Madarasah Ibtidaiyah (MI) dari jumlah 18 lokasi, baru 1 lokasi yang Negeri. Untuk Madarsah Tsanawiyah (MTs) dari jumlah 82 lokasi, baru 9 lokasi yang Negeri, dan untuk Madarsah Aliyah (MA) yang jumlahnya lebih dari 40 lokasi, baru 3 yang Negeri.
Artinya, dari 140 lebih Madrasah, baru 13 Madarsah yang statusnya negeri, jika Madarsah yang berstatus swasta tidak mendapatkan bantuan dari Pemerintah terutama Pemerintah Daerah (Pemda), maka biaya operasionalnya madrasah tersebut hanya apa adanya saja. Padahal mereka yang bersekolah disana adalah anak-anak kita juga (putra dan putri Kampar). Sungguh ironis kiranya, jika Pemda kita hanya membantu sekolah yang dibawah naungan Dinas P&K bahkan kita mendengar mulai dari SD-SMA, biaya sekolahnya gratis, sementara sekolah dalam naungan Kementerian Agama (Madrasah) di abaikan.
Jika hal ini kita biarkan terlalu lama, tentunya anak-anak kita lebih memilih bersekolah ditempat yang gratis ketimbang bersekolah yang memungut biaya. Hal ini telah dibuktikan dengan menurunnya siswa Madrasah sejak digratiskannya pendidikan di sekolah umum.
"Andai kata nanti, generasi muda kita jauh dari ajaran agama (tidak berminat lagi belajar ilmu agama) jangan salahkan kami, karena hal ini telah kami sampaikan berkali-kali baik melalui pertemuan dengan anggota DPRD maupun dengan yang lainnya," tegas Hakam. (sy)
Komentar Via Facebook :