Peletakan Batu Pertama Perbaikan Irigasi Oleh Bupati Rohul

Bupati Rohul, Drs H Achmad MSi meletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pencanagan perbaikan jaringan irigasi di Desa Rambah Baru, Kecamatan Rambah Samo, Rohul, Seni (19/1/15)

RAMBAH SAMO, oketimes.com- Bupati Rokan Hulu, Drs H Achmad MSi, Senin (19/1/15) meletakkan batu pertama pencanangan perbaikan jaringan irigasi untuk mengaliri kebutuhan sawah seluas 40 hektar di Desa Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu.

Selain Bupati Rohul Achmad, turut hadir Dirjen. Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI, Edi Suardiwijaya SP, Sekretaris Badan Koordinasi penyuluh Provinsi Riau, Drs Askar Diaribugana Patianov, Kepala Dinas, Badan, Kantor di lingkungan Pemkab Rohul, Camat Rambah Samo, Camat Rambah, Kapolsek Rambah Samo, kades se-Rambah Samo dan Ratusan Petani Desa Setempat.

Dalam kesempatan tersebut, pihak Dirjen Ketahanan Pangan Mentan-RI, Kepala Bimbingan Tekhnis dan Pengawasan, Edi Suwardiwijaya, kegiatan ini dilaksankan di seluruh kabupaten/kota se Indonesia secara serentak melakukan kegiatan, untuk mendukung target pemerintah dalam mendukung peningkatan swasembada pangan 15 persen secara nasional.

Katanya, dalam melakukan program swasembada pangan, harus ada komitmen dari pihak provinsi, kabupaten/kota se Indonesia, camat, babinsa, babinkabtibmas, UPTD, khususnya para penyuluh harus lebih giat dalam mensukseskan program tersebut.

Rokan Hulu memiliki Indeks Pertanaman (IP) sangat potensial. "Saya yakin targetnya peningkatan produksi 15 persen Rokan pasti bisa dan mampu merealisasikannya, karena saya menganalisa kultur Rokan Hulu yang sangat mendukung," ujarnya.

Setidaknya, 3 potensi yang bisa membuat program peningkatan swasembada pangan 15 persen  itu yakni, pertama Rokan Hulu lahannya subur, kemudian  wilayahnya 15 persen termasuk rawa dan di tengah-tengah kabupaten ini mengalir tiga sungai besar yakni Rokan Kiri, Rokan Kanan dan Sungai Aek Batang Sosa.

Kedua, masyarakat Rokan Hulu termasuk orang yang tangguh dan gigih, hal ini bisa dilihat dari perjuangan pewaris sejarah Tuanku Tambusai, warisan semangat tuanku Tambusai diaplikasikan dalam melaksanakan program pemerintah termasuk kegiatan swasembada pangan.

Ketiga, Rokan Hulu memiliki folosofi Negeri Seribu Suluk, agamais, jadi dalam konsep Islam ada bertanam secara Islami, di sini perlu kejujuran, keuletan, telaten seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. 

Selanjutnya, kata Bupati, daerah ini sangat tinggi potensinya untuk swasembada beras di Provinsi Riau, tapi infrastrukturnya masih bangunan zaman orde baru. "Kita menyadari kalau pangan itu termasuk hal yang paling dikhawatirkan didunia, jadi dengan adanya program pemerintah pusat untuk membangun kembali kekuatan pangan nasional, tentu daerah sangat siap, cuma singkronisasi antara, petani, pemerintah daerah dan pemerintah pusat," bebernya.

Termasuk, kata Achmad, perlunya pemerintah pusat untuk memperhatikan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Untuk Rokan Hulu secara kelembagaan sudah dijadikan eselon II, namun di segi pendanaan perhatian masih sangat rendah, ini tentu perlu dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

"Kemudian yang tak kalah pentingnya, yakni panca lima swasembada pangan, yakni benih, irigasi, saprodi, penyuluh dan pemasaran, ini sangat menentukan sekali dalam pencapaian swasembada pangan, baik daerah maupun pusat," pungkas Achmad.

Selanjutnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH), Mubrizal, untuk di Rokan Hulu JITUT seluas 1750 hektar, saat ini melakukan peletakan batu dan dicanangkan 40 Hektar di dua kelompok tani di Desa Rambahbaru, Kecamatan Rambahsamo yakni Sintani Baru dan Karya Kita.

"Untuk perbaikan JITUT dan termasuk pupuk subsdidi tahun ini Rokan Hulu mendapat bantuan APBN sebesar Rp 2,9 M dan untuk peningkatan produksitifas pangan, Rp 3,4, gerakan pengolahan tanaman petani terpadu, untuk biaya sarana produksi, baik pupuk, adan alat pertanain Rp 1,3 M, totalnya dalam tahun 2015 ini kita dapat Rp 6,3 M dari pemerintah pusat," papar Mubrizal.

Tambahnya, untuk produktifitas padi sawah di Rokan Hulu sudah cukup lumayan karena petani sudah bisa menghasilkan 5 ton per hektar, sedangkan untuk padi gogo 3 ton perhektar, kendalannya karena kurang sarana dan fasilitas, sehingga banyak petani di Rokan Hulu mengalihfungsikan lahannya. Jadi ini per kerja sama yang komleksitas baik daerah, provinsi maupun pusat.(adv/hum)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait