PEKANBARU,riaueditor.com-Peredaran Narkoba jenis sabu-sabu tampaknya semakin menjadi-jadi di wilayah hukum Kepolisian Resort Limapuluh, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Dalam beberapa bulan belakangan, warga Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, mengeluhkan kehadiran seseorang yang diduga Bandar Narkoba jenis sabu-sabu dan ganja yang disebut-sebut menyewa rumah di Jalan Gunung Agung Kecamatan Limapuluh tersebut. Bahkan diduga ada oknum aparat yang membeking sang bandar.

Sebagaimana penuturan IS (45), warga Jalan Kinibalu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru, yang termasuk dalam wilayah yang berdekatan dengan lokasi di mana peredaran sabu-sabu tersebut berlangsung. Sekian bulan dirinya merisaukan keberadaan dan aktivitas sang Bandar yang menyewa rumah yang terletak di Gunung Agung tersebut.

"Setiap hari ada puluhan orang keluar masuk rumah tersebut. Kita juga sudah berkali-kali memergoki si MG (diduga bandar)  tengah bertransaksi dengan bebas, bahkan kita juga pernah menegurnya," kata IS.

Namun IS enggan bercerita banyak karena MG diduga dibeking oleh salah seorang oknum. "Kita lapor pun sepertinya percuma, karena mereka dibeking oleh oknum," kata IS.

Senada dengan IS, EG (38), salah seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Jalan Gunung Agung juga mengeluhkan hal yang sama. "Ini harusya tak bisa dibiarkan begitu saja, sudah dua bulan ini bandar rersebut sesukanya bertransaksi bebas di depan warga. Kita heran, aparat penegak hukum  ke mana ya," tanya EV yang takut namanya dipublikasikan ini.

Sepengetahuan EG, MG, sang Bandar sendiri menurutnya bisa bebas beroperasi menjual Narkoba dikarenakan adanya oknum yang kerap berhubungan dengan MG ini. "Sepengetahuan saya begitu," singkat EG yang berdomisili tak jauh dari rumah yang disewa MG.

Sementara itu, sejauh ini, pantauan seorang warga lainnya, rumah yang disewa MG ini kerap didatangi kawula muda, mulai dari pelajar berusia belasan hingga berumur 40-50-an tahun. Tak jelas apa maksud kedatangan mereka ke rumah semi permanen tersebut. 

Dugaan kuat sebagaimana penuturan warga sekitar, mereka melakukan bertransaksi sabu-sabu di rumah itu(a)