Diskusi Panel Bersama Mahasiswa UNRI dan UIN Suska
Bahas Prediksi Karhutla 2020, Kapolda Riau Terima Presentasi Pusat Studi Bencana UNRI & Ilmu Data UIN Suska

Kepolisian Daerah Riau, mengundang dua perguruan tinggi di Pekanbaru, guna membahas prediksi puncak titik api dan kebakaran hutan dan lahan di Riau, betempat di ruang Tribrata Polda Riau (14/02/2020).
Pekanbaru, Oketimes.com - Kepolisian Daerah Riau, mengundang dua perguruan tinggi di Pekanbaru, guna membahas prediksi puncak titik api dan kebakaran hutan dan lahan di Riau, betempat di ruang Tribrata Mapolda Riau (14/02/2020).
Kedua perguruan tinggi itu, adalah dari pihak Unri dan Uin Suska Pekanbaru. Dari pihak Unri, diwakili Direktur Pusat Studi Bencana UNRI, sementara dari Uin Suska diwakil oleh Rektor UIN Suska serta dihadiri beberapa Stakeholder lainnya.
Selain perwakilan dari UIN Suska dan UNRI, Diskusi ini juga diikuti oleh sekitar 25 orang pakar dibidang masing seperti dari BMKG, BPS, Karo AAKK UIN Suska Riau, Kepala PTIPD, Pejabat Utama Polda Riau serta beberapa stakeholder Karhutla yang peduli dengan Karhutla Riau.
Marzuki selaku perwakilan BMKG mengatakan bahwa kondisi cuaca di provinsi Riau, menemukan RH dalam angka 97 kebawah, hal itu menunjukan indikasi rawan karhutla. Karena itu, juga kemudian BMKG membuat peta rawan kebakaran hutan dan lahan.
"Tahun ini kami memprediksi musim kemarau masih dalam kapasitas normal. Puncak musim kemarau di Riau, terjadi di bulan Juli dan Agustus, bulan September masuk ke musim peralihan. Curah hujan tinggi di provinsi Riau terjadi di wilayah Riau bagian barat, seperti di Rohul dan Kampar," kata Marzuki.
Marzuki juga mengatakan bahwa BMKG sangat tertarik dengan Aplikasi Dashboard Lancang Kuning, karena cukup update dan banyak informasi tersedia tentang karhutla di sana.
Hal senada juga disampaikan Sinta Haryati Silvana dari Pusat Studi Bencana UNRI, mengatakan sangat mengapresiasi aplikasi Dashboard Lancang Kuning, mengingat sistemnya yang sangat bagus dalam penanganan emergency.
"Saya juga berharap agar aplikasi dasboard Lancang Kuning ini, dapat di kolaborasi dengan prediksi yang sudah disampaikan oleh para peneliti. Sehingga aplikasi ini menjadi lebih kaya dengan data dan dapat memprediksi dengan lebih akurat," ucap Sinta saat itu.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi mengatakan bahwa jajarannya telah menggagas acara bertajuk SJR (Sumatera Jungle Run) pada 11 April 2020 depan. Kareba event ini merupakan lomba lari yang mengambil rute wilayah Hutan di Riau.
"Dengan event ini kita bisa melihat hasil dari upaya kita dalam penanganan karhutla pada musim kemarau pertama, karena event Sumatera Jungle Run tidak bisa dilaksanakan, apabila banyak terjadi karhutla," ulas Agung SIE.
Agung menambahkan bahwa Aplikasi Lancang Kuning bukan hanya untuk Polda Riau, namun juga untuk masyarakat Riau, tempat menampung saran, ide dan tindakan. Karena kolaborasi dengan semua pihak, seperti yang disampaikan juga oleh rektor dan peneliti, menjadi hal yang penting.
Kapolda berharap, semoga semua stakeholder termasuk masyarakat Riau, menemukan formula yang tepat untuk membuat pekerjaan cegah Karhutla ini bisa selesai dengan baik.
"Diskusi ini adalah kolaborasi pertama kita. Dan kita harapkan kedepan, bisa dilanjutkan dengan formulasi yang sudah diskusikan hari ini. Kami mempersilahkan relawan dan pusat studi bencana untuk menggunakan aplikasi ini dalam studinya di Universitas," pungkas Agung SIE sembari menutup sesi diskusinya.***
Penulis : Ndanres Area
Editor : Van Hallen
Komentar Via Facebook :