Aktivis SUN Riau Gelar Aksi Tagar SavePolri & Mahasiswa

DPW Perkumpulan SUN Riau saat menyampaikan dalam orasinya, Sabtu (28/09/19) siang di sekitaran Jalan Sudirman Pekanbaru.

Pekanbaru, Oketimes.com - Puluhan aktivis Perkumpulan Suara Untuk Negeri (SUN) provinsi Riau, menggelar aksi damai menyuarakan gerakan perdamaian untuk bangsa.

"Kami mengajak seluruh anak bangsa, tidak mengedepankan emosional, tidak menebar kebencian dan tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk menata kehidupan bangsa yang bermartabat," kata Ketua DPW Perkumpulan SUN Riau, Charles Malau dalam orasinya, Sabtu (28/09/19) siang di sekitaran Jalan Sudirman, Pekanbaru.

Menurut Charles, SUN ikut merasakan duka cita yang mendalam atas peristiwa jatuhnya korban dalam beberapa aksi yang terjadi terkait tuntutan penolakan RUU KUHP dan UU KPK. Ia yakin Kapolri akan transparan dalam insiden ini.

Ia juga memaparkan bahwa dalam aksi kali ini, pihaknya juga melibatkan pengurus perwakilan dari DPD SUN Kabupaten Siak, Pelalawan, Bengkalis dan Kepulauan Meranti.

Wakil Ketua DPW SUN, Aditya mengungkapkan, gelombang aksi unjukrasa yang terjadi ini memang murni dari kaum Mahasiswa. Namun, sepertinya ada pihak yang menumpang diam-diam secara sengaja membuat kerusuhan.

"Publik bisa melihat aksi mahasiswa masih murni. Tapi, mungkin tanpa mereka sadari, ada pihak yang menumpang membuat rusuh agar terjadi benturan antara mahasiswa dan aparat keamanan. Sangat yakin, pembuat keributan bertujuan menebar kebencian terhadap pemerintah, terutama kepada hukum dan penegaknya," tegas Aditya.

Lebih lanjut disampaikan Adit, indikasi adanya dalang pembuat onar itu, secara telanjang disaksikan.

"Telanjang sekali ada fakta aneh. Yang demo kan awalnya hanya mahasiswa, lalu ada emak-emak, lalu pelajar di kompori melalui selebaran gelap. Akhirnya bentrok dan jatuh korban. Ini harus dihentikan. Kita bangsa beradab, jangan percaya dengan bujukan berbuat rusuh," kata Adit.

Oleh sebab itu, sambungnya, baik Polisi dan Mahasiswa adalah sesama anak bangsa yang tidak sempurna. Mahasiswa, katanya, sebaiknya bertindak sesuai aturan, sebab RUU KUHP sudah ditunda, UU KPK sudah disahkan DPR.

"Polri penjaga ketertiban dan keamanan serta penegak hukum baiknya jangan represif. Mahasiswa sebagai kaum intelektual pengawal demokrasi, juga harus taat asas dan aturan. RUU KUHP sudah ditunda, UU KPK sudah disahkan DPR. Yang dituntut Legislatif, tapi narasinya diarahkan ke Presiden.

Dua elemen ini, harus di rawat dan diaga. Kita pasang tagar #SavePolri dan #SaveMahasiswa. Ayo tangkap provokator dan penebar kebencian," teriak Adit.

Pantauan wartawan, dalam aksinya, aktivis SUN berjejer di trotoar jalan di dekat Kantor Gubernur Riau sambil memajang sejumlah spanduk berisi tulisan pesan moral merawat kebangsaan. Aksi berjalan baik dan massa membubarkan diri dengan damai.***

 

Assorted  : SUN Riau
Editor      : Cardova 


Tags :berita
Komentar Via Facebook :