Aktivis IPSPK3 RI Luruskan Soal Laporan Kasus Perambahan Hutan Diatas HPH PT DRT
Tim Subdit II Ditreskrimsus Polda Riau, saat mengamankan aktivitas ilegal loging di lahan HPH Pt DRT, Kamis 6 September 2018 dan Laporan LSM IPSK3RI yang dilaporkan ke Polda Riau, terkait aktivitas pelaku ilegal loging di lahan tersebut.
Pekanbaru, Oketimes.com - Aktivis Independen Pembawa Suara Pemberantas Korupsi Kolusi dan Kriminal Ekonomi Republik Indonesia (IPSPK3-RI), kembali menegaskan bahwa pihaknya hingga saat ini masih konsen untuk melaporkan adanya praktek ilegal loging atau perambahan diatas kawasan Hak Penguasaan Hutan (HPH) PT. DRT yang berada di perbatasan kota Dumai dan Kab Rokan Hilir, Riau.
Penegasan ini disampaikan Direktur IPSPK3-RI Ir Ganda Mora, MSI pada oketimes.com di Pekanbaru pada Senin, 15 Oktober 2018 siang, dalam menanggapi adanya salah penyampaian informasi yang bergulir di tengah masyarakat, terkait maraknya perambahan atau pengrusakan dan praktek ilegal loging diatas lahan PT DRT yang selama ini dilakukan oknum-oknum masyarakat di atas lahan tersebut.
Sebagai bukti lanjut Ganda Mora, pihaknya belum lama ini tengah melaporkan adanya aktivitas perambahan dan kegiatan ilegal loging yang dilakukan oleh oknum masyarakat setempat dan bahkan dari luar riau yang sudah dilaporkan IPSPK3-RI ke Ditreskrimsus Polda Riau, yang kini tengah dilakukan proses penyelidikan oleh pihak aparat Polda Riau.
"Kita dalam hal ini terus memantau dan melaporkan adanya oknum-oknum masyarakat yang memasuki lahan dan melakukan perambahan atau kegiatan ilegal logging diatas lahan HPH itu. Hal itu kita lakukan, sebab kawasan HPH tersebut merupakan satu-satunya yang berada di Riau bahkan di Indonesia," ungkap Ganda Mora.
Selain itu sambung Ganda Mora, Kawasan HPH PT DRT tersebut kini menjadi salah satu kawasan alternatif perlindungan Harimau Sumatera, pasca kawasan hutan Sinepis sudah punah dibabat oleh oknum-oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab selama ini.
"Yang kita laporkan itu adanya oknum-oknum masyarakat telah melakukan pengrusakan diatas lahan HPH PT DRT ke Polda Riau dan instansi terkait seperti DLHK Riau. Artinya bukan PT DRT yang kita laporkan, malahan kita membantu mereka dan mendukung upaya pengawasan dan penjagaan kawasan HPH dari tangan-tangan jahil oknum yang tidak bertanggungjawab," terang Ganda Mora.
Terkait itu, Ganda mengapresiasi langkah aparat hukum Polda Riau atau pun pihak Gakkum Dinas Kehutanan Provinsi Riau yang sudah melakukan pengawasan dalam menjaga kawasan HPH PT DRT tersebut dengan baik selama ini.
Terpisah, Ferdinand Humas PT DRT juga mengapresiasi langkah dan upaya penegakan hukum yang dilakukan aparat hukum Polda Riau dan Tim Gakum Dishut Riau serta adanya perhatian aktivis IPSPK3-RI dalam menjaga kelestarian HPH PT DRT dari tangan-tangan jahil yang merusak kawasan tersebut selama ini.
"Pada intinya kita berterimakasih dan mengapresiasi langkah dan upaya yang dilakukan aparat hukum Polda Riau dan Dinas Kehutanan Riau serta aktivis LSM yang sudah membantu untuk menjaga kawasan hutan kita (HPH PT DRT,red) selama ini. Sebab hal ini merupakan tanggungjawab bersama yang kita lakukan selama ini," ujar Ferdinand.
Meski begitu lanjut Ferdinand, PT DRT sendiri selama ini terus menjaga dan memantau adanya aktivitas pengrusakan atau kegiatan praktek ilegal longging diatas lahan HPH perusahaan tersebut secara kontinue dan berkelanjutan.
"Artinya, jika ada kegiatan yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab diatas lahan tersebut, tetap berkoordinasi dengan aparat hukum dan stake holder yang ada selama ini. Guna menjaga kelestarian kawasan hutan dan tangggungjawab perusahaan dalam menjaga kawasan tersebut selaku pemegang HPH selama ini," tegas Ferdinand.
Sementara itu, Direktur Ditreskrimsus Polda Riau Kombes Pol Gideon Arif Setiawan, S.I.K, SH M.Hum saat dikonfirmasikan terkait adanya laporan aktivis IPSPK3 RI atas adanya praktek ilegal logingg dan pengrusakan kawasan hutan diatas HPH PT DRT ke Polda Riau, membenarkan adanya laporan tersebut.
"Iya benar, saat ini kita sedang selidiki. Kita tunggu saja proses penyelidikannya, sebab saat ini tim masih bekerja," pungkas Gideon singkat saat dikontak lewat ponslenya, senin siang. (ars)


Komentar Via Facebook :