Ini Dia ! Keluhan Pasien RS Ibnu Sina

PEKANBARU, oketimes.com- Rumanti Sirait (48), pasien Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Pekanbaru terpaksa minta pulang. Pasalnya, janji pihak rumah sakit untuk mengoperasi kelenjer pada bahu kirinya, tak kunjung dilakukan. Pihak RS Ibnu Sina berdalih, detak jantung pasien yang sudah dirawat 5 hari tersebut, tak kunjung normal.

"Dari pada hanya numpang tidur disini lebih baik saya pulang. Saya sudah bosan tidur disini. Lagian selama 5 hari disini, saya hanya sekedar diperiksa. Sampai hari ini (Sabtu s/d Rabu, red), sudah dua kali darah saya diambil tanpa ada obat yang mereka berikan," ujarnya kepada riaueditor.com sesaat sebelum pulang dari ruangan Arafah RS Ibnu Sina, Rabu (13/8).

Warga Muara Fajar Kecamatan Rumbai itu mengaku, kecewa atas sikap RS Ibnu Sina. Pasalnya, setiap kali ditanya kapan dioperasi usai diperiksa oleh perawat, mereka berjanji nanti. Merasa tak ada kepastian dan tak ada penjelasan penyebab ditundanya operasi pada bahunya, Rumanti akhirnya memilih pulang.

Selain karena bosan numpang tidur di RS Ibnu Sina, ia juga khawatir jika ia dipecat dari tempat ia bekerja saat ini karena sudah hampir seminggu istirahat. Apalagi statusnya bukan karyawan tetap, melainkan hanya buruh harian lepas, tutur ibu beranak satu yang ditinggal suami karena meninggal tersebut.

Ia menceritakan, sebelum pulang ke rumahnya ia diminta menemui kasir terlebih dahulu. Sesaat setelah melapor, pihak kasir kemudian menyodorkan sebuah kwitansi pembayaran untuk ditandatangani.

"Ketika saya tandatangani, saya sangat terkejut melihat nilai pembayaran selama 4 malam numpang tidur disini. Tak tanggung-tanggung, nilainya Rp 1,8 juta lebih. Beruntung bukan saya yang membayar melainkan BPJS," ujarnya.

Melihat nilai sebesar itu, saya sempat berupaya untuk meminta copyan kwitansi ke pihak kasir karena saya penasaran. Akan tetapi pihak kasir menolak dengan alasan ndak usah. Toh, BPJS yang bayar koq, ujar Rumanti menirukan sang kasir.

Ia mengatakan, untuk mengobati kelenjar yang ada di bahu kirinya itu, dirinya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan keluarganya. Sebab jika dibiarkan, dikhawatirkan kelenjar ini bisa menjadi tumor.

Ketika ditanya bagaimana kalau dirinya kembali dirujuk ke RS Ibnu Sina untuk dirawat kembali, Rumanti mengaku akan pikir-pikir. Sebab, jika pelayanan RS Ibnu Sina seperti ini maka lebih baik ke RS lain saja, ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, perawat RS Ibnu Sina yang tak ingin diketahui identitasnya mengaku tidak dioperasinya bahu kiri Rumanti akibat detak jantung yang tak normal.

Akan tetapi ketika didesak tindakan apa yang sudah dilakukan dokter terhadap masalah jantung pasien tersebut, perawat ini mengaku sudah. " Yang jelas dokter sudah melakukan tindakan medis," ujarnya tanpa bisa merinci seperti apa. (fin)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait