Soal Pembatasan BBM Subsidi, Nelayan Minta Dispensasi

PEKANBARU, oketimes.com- Pembatasan Bahan Bakan Minyak (BBM) bersubsidi kian mendapat keluhan dari berbagai pihak. Di Provinsi Riau sendiri masyarakat nelayan di pesisir mulai merasakan dampak keterbatasan BBM tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kepala biro Perekonomian Setdaprov Riau, Syahrial Abdi kepada wartawan. Dikatakannya, beberapa waktu lalu Nelayan di Riau mengajukan surat dipensasi untuk pembatasan BBM bersubsidi pada malam hari.

"Pembatasan BBM bersubsidi memang belum ada kelangkahan yang signifikan. Namun masyarakat nelayan yang berada di Kepulauan Meranti, Bengkalis dan Indragiri Hilir (Inhil) meminta dispensasi waktu pembatasan BBM subsidi sampai malam, karena mereka malam hari baru bisa membeli BBM bersubsidi," kata Syahrial Abdi, Rabu (13/8).

Diakuinya, jika para nelayan membeli malam hari dengan BBM non subsidi, maka itu memberatkan para nelayan. Oleh sebab itu, kata dia permintaan pembatasan BBM subsidi pada malam hari khususnya di daerah pesisir telah diakomodir oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

"Tidak hanya nelayan, kendaraan angkutan jasa juga sempat melakukan penolakan. Begitu juga dengan  Organisasi Angkutan Darat (Organda) telah mengajukan penolakan pembatasan BBM bersubsidi. Karena kondisi tersebut akan berdampak kenaikan tarip kepada masyarakat," tuturnya.

Organda meminta ada pengecualian pembatasan BBM bersubsidi untuk angkutan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP). karena pembatasan itu dinilai akan berinbas kepada kenaikan tarif.

"Permintaan itu juga saat ini sedang kita akomodir. Namun, kita minta agar Organda mengajukan 21 SPBU yang akan diakomodir pengisian pada malam hari," tukasnya.(dea)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait