4 Tersangka diamankan dari Kabupaten Kampar

Densus 88 Tangkap Lima dari 9 Terduga Teroris di Riau

Tim Densus 88 saat menggeladah rumah terduga teroris di Jalan Kopkar Raya, Perumahan Pandau Permai, Kecamatan Siak Hulu Kampar, Riau, Selasa (24/10/2017).

Pekanbaru, Oketimes.com - Operasi penindakan serentak yang dilakukan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di beberapa wilayah Indonesia, berhasil menangkap sembilan orang tersangka terorisme, Selasa 24 Oktober 2017.

Dalam siaran Pers Mabes Polri yang kepada sejumlah media, disebutkan bahawa Kesembilan pelaku tersebut salah satunya terdeteksi di wilayah berada di Sulawesi Selatan sekitar jam 07.04 WITA, bertempat di Desa Timampu, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur. 


Petugas telah dilakukan penangkapan terhadap seorang laki-laki dengan identitas nama Bakri alias Bakri Baroncong alias Aslam alias Pak Nur. Tempat tanggal lahir Makassar, 19 Mei 1975 alamat Asrama Ponpes Darul Hijrah, Desa Timampu, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.

Peran Bakri alias Bakri Baroncong alias Aslam alias Pak Nur ikut serta dalam kejadian Bom Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2012, sesuai dengan BAP beberapa tersangka sbb: BAP Jodi bahwa pada hari Minggu 11 November 2012.

Dimana Bakri Baroncong memberikan Bom Pipa dan korek api kepada Jodi dan Awaludin alias Awal untuk melakukan pembunuhan terhadap Gubernur Sulsel.
Polisi mengetahui kegiatan Bakri Baroncong bersama Suwardi alias Pak Guru, Budi dan Yadi mengikuti tausiah yang dibawakan oleh Abu Uswah dengan materi bahan dan cara pembuatan bom lontong di kebun milik Muhtar Hadi. 

Dalam pelatihan pembuatan bom itu, mereka berhasil membuat sekitar 20 batang bom (Jodi memegang 2 batang, Bakri memegang 6 batang, Awi memegang 6 batang, Abu Uswah 4 batang).

BAP Awaluddin menerangkan bahwa Abu Uswah memerintahkan Awaluddin agar sebelum ke lokasi amaliah (bom gubernur Sulsel) agar singgah di rumah Bakri untuk mengambil bom.

Sementara itu, di wilayah Pekanbaru Riau tepat pada pukul 06:00 WIB, polisi juga telah menangkap terduga teroris, dengan identitas nama Yoyok Handoko alias Abu Zaid pekerjaan wiraswasta agama Islam.


Bertempat tanggal lahir Jakarta, 9 Juli 1975 jam 06.00 WIB, alamat Jalan Mangga Besar 3 No.91 RT 02 RW 18 Kelurahan Tangkerang Timur Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Tempat/lokasi penangkapan Indomaret Jalan Bukit Barisan Pekanbaru.

Keterlibatannya, merupakan salah satu yang ikut dalam idad di Bukit Gema Kabupaten Kampar Riau, mengikuti pelatihan menembak di Jambi, merencanakan aksi teror sasaran kantor polisi di Pekanbaru.

Tepat pukul 07:15 WIB, telah dilakukan upaya penangkapan terhadap seseorang yang diduga teroris, dengang identitas nama Wawan alias Abu Afif pekerjaan wiraswasta, agama Islam, tempat tanggal lahir Jakarta, 9 Juli 1975.

Sekira pukul 07:15 WIB alamat Perumahan Pandau Permai Jalan Giam XII RT.03 RW.15 Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Tempat lokasi penangkapan Wawan Jalan Kopkar Raya, Perumahan Pandau Permai, Kecamatan Siak Hulu Kampar, Riau. 

Keterlibatannya sebagai Amir JAD Pekanbaru, memimpin baiat pada idad di Bukit Gema Kabupaten Kampar Riau, memotivasi jaringan untuk amaliyah di kantor polisi, mengetahui adanya pelatihan membuat bom dan pelatihan menembak di Jambi.

Kemudian pada pukul 07:15 WIB, telah dilakukan upaya penangkapan juga terhadap seseorang yang diduga teroris, dengan identitas nama Beni Samsu Trisno alias Abu Ibrohim, pekerjaan wiraswasta, agama Islam, bertempat tanggal lahir Pariaman, 18 Juni 1986.

Sekira pukul 07.15 WIB, alamat Perumahan Pandau Permai Jalan Giam XII RT 03 RW 15 Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Tempat/lokasi penangkapan Jalan Kopkar Raya, Perumahan Gading Permai, Kabupaten Kampar, Riau. 

Keterlibatannya merupakan salah satu peserta pelatihan di bukit Gema Kabupaten Kampar Riau, mengikuti pelatihan menembak di Jambi, merencanakan aksi teror sasaran kantor polisi di Pekanbaru.

Pada pukul 10.30 WIB telah ditangkap Handoko alias Abu Buchori ditangkap di rumah perumahan Griya Taman Anggrek Rambah Jaya, Siak Hulu Kubangraya Kabupaten Kampar Riau. Keterlibatannya merupakan salah satu yang ikut dalam idad di Bukit Gema, Kabupaten Kampar-Riau, pernah disampaikan kepada Wawan mengenai rencana amaliyah di Kantor kantor polisi di wilayah Pekanbaru, mengikui latihan persenjataan/menembak di Jambi.

Kemudian pukul 12.30 WIB dilakukan upaya penangkapan pula terhadap seseorang yang diduga teroris, dengan identitas nama Nanang Kurniawan alias Abu Aisha, pekerjaan wiraswasta, agama Islam, jam 12.30 WIB, alamat Perumahan Griya Kencana Jalan Kubang Raya Km 5 Desa Kualu Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Riau.

Adapun lokasi penangkapan berada di Jalan Kubang Raya Km 5 (gang rumah Abu Aisha) Desa Kualu Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Riau. Barang Bukti (BB) yang diamankan HP android merk Advan dan sepeda motor Supra Fit biru BM 2570 SN.

Sementara di jawa Tengah sekitar pukul 07.15 WIB, juga telah dilakukan penangkapan terhadap seseorang yang terlibat tindak pidana terorisme di Jalan Sapen Sukorejo Kendal Jateng.

Dengan identitas nama Muhammad Koirudin tempat tanggal lahir Kendal 7 November 1984, alamat Dusun Margosono Rt.02 Rw.01 Desa Trimulyo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Jateng. Keterlibatannya penyandang dana kelompok Hendro Fernando yang terkait dengan MIT Poso pada periode 2015-2016.

Selanjutnya pada pukul 11.00 WIB telah dilakukan penangkapan terhadap tersangka  Hasby di Jalan Mojolaban Sukoharjo Jawa Tengah.Sedangkan di Jawa Timur sekira pukul 11.20 WIB di Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Jawa-Timur juga telah dilakukan penangkapan terduga teroris atas nama Hendrasti Wijanarko alias Koko alias jarwoko, alias Lir Ilir.

Ia bertempat tanggal lahir Ponorogo 14 April 1985, alamat Jalan Rahayu 30 Rt 01/ Rw 01 Dusun Bangun Asri Desa Balong Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Keterlibatannya bahwa Ikhwan yang menggunakan akun telegram Lir Ilir bernama "Jarwoko" orang asal Madiun, sering berkunjung ke LP Madiun. 

Nur Sholikin menikah dengan Dian Yulia Novi (pelaku rencana bom bunuh diri Istana Negara) dinikahkan oleh napi teroris LP Madiun (Wiliam Maksum). Yang membantu pernikahan adalah Lir Ilir alias Wijanarko.

Sebelum terjadi pernikahan, Nur Sholikin, Lir Ilir, merupakan anggota grup telegram "Warkop', yang di dalamnya juga terdapat Bahrun Naim, dan Khafid Fathoni, di dalamnya terdapat anggota yang semuanya pendukung/ simpatisan Daulah.

Pada saat proses pernikahan pelaku rencana bom bunuh diri Istana Negara melalui media sosial, mereka membuat grup telegram/medsos tersendiri yang bernama "Kulak Tahu", yang didalamnya juga terdapat Bahrun Naim, dan Hendrasti Wijanarko.

Terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur SIK, MM saat dikonfirmasikan, Selasa petang membenarkan adanya kelima terduga terorismes yang diamankan tim Densus 88 Mabes Polli dari dua beberapa lokasi yang ada di Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, Riau.

"Ya semuanya ada lima terduga teroris yang sudah diamankan oleh Tim Densus 88 Mabes Polri, terakhir NK alias AA ditangkap pada pukul 14.30 WIB di Perumahan Griya Kencana, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Jadi totalnya lima," kata Guntur.    

Ia menyebutkan bahwa sebelumnya ada empat terduga teroris yang diamankan yakni pertama di Pandau, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar inisial WW dan AI. Lalu dikembangkan lagi dan densus meringkus satu orang lagi pukul 08.00 WIB inisial YH di daerah Tangkerang, Pekanbaru. Kemudian satu lagi diamankan di Perumahan Griya Kencana, Kubang, Kabupaten Kabupaten Kampar inisial H.

"Saat ini sedang didalami. Kelimanya ini adalah bagian anggota Jamaah Anshor Daulah. Terduga pertama WW adalah Amir atau pimpinannya," paparnya.     

Dari hasil interogasi awal, mereka terduga teroris menyampaikan akan melakukan eksekusi dengan tindakan penyerangan ke kantor polisi. Diantaranya ke pos-pos polisi, kantor kepolisian sektor, kepolisian resor ataupun Polda Riau yang ada di Pekanbaru.    

Sementara itu, barang bukti yang diamankan ada beberapa telepon seluler, buku tabungan, dan buku-buku ajaran agama. Lalu dari penggeledahan di rumah salah satu terduga ada beberapa senjata seperti samurai dan panah beserta busurnya.     

Guntur menambahkan bahwa informasinya merupakan jaringan dari teroris yang ditangkap di Jambi beberapa waktu lalu. Pasalnya lima yang diamankan juga belajar merakit dan membuat bom di Jambi. "Saat ini masih diinterogasi di polda dan selanjutnya akan dibawa ke Jakarta. Lamanya pengintaian sudah sekitar enam bulan," pungkas Guntur. (ars) 


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait