Gandeng PSLH, Pemkab Siak Gelar FGD Pembinaan Petani Sawit Swadaya
Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Siak Budhi Yuwono membuka secara resmi acara Peserta Focus Group Discussion (FGD) Analisis Kerangka Peraturan dan Kelembagaan dalam Rangka Pembinaan Perkebunan Kelapa Sawit Swadaya di Kabupaten Siak bertempat di Ruang Rapat Sri Indrapura, Selasa (5/9/17).
Oketimes.com - Siak : Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Siak Budhi Yuwono membuka secara resmi acara Peserta Focus Group Discussion (FGD) Analisis Kerangka Peraturan dan Kelembagaan dalam Rangka Pembinaan Perkebunan Kelapa Sawit Swadaya di Kabupaten Siak bertempat di Ruang Rapat Sri Indrapura, Selasa (5/9/17).
Pada kesempatan itu, Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) UR Suwondo selaku panitia pelaksana acara menyebutkan bahwa jumlah peserta dalam FDG sebanyak 31 orang yang terhimpun dari berbagai unsur.
Dia menyebutkan yang melatarbelakangi pertemuan tersebut adalah melihat salah satu kendala utama dalam mencapai keberlanjutan petani swadaya akibat kurangnya fasilitasi dan pengembangan kapasitas bagi petani swadaya. Sebagian besar petani kecil bersertifikasi di Riau adalah "peruntungan yang mendapat dukungan dari perusahaan atau promotor non negara seperti LSM atau donor.
"Melalui kegiatan penelitian kerjasama LPPM UR dan WRI Indonesia berusaha untuk mempromosikan revitalisasi unit usaha kecil yang dipimpin oleh Pemkab Siak, sebagai agen transformasi menuju keberlanjutan petani kecil. Dengan demikian peningkatan kerangka peraturan dan kelembagaan petani swadaya diharapkan dapat mempercepat implementasi perkebunan sawit lestari" sebutnya.
Sementara itu, menurut Budhi godaan Kelapa Sawit menjadi daya tarik semua orang untuk membangun usaha kelapa sawit, namun perlu memperhatikan hal untuk berkelanjutan perkebunan kelapa sawit itu sendiri.
"Dalam berkebun kelapa sawit semestinya masyarakat harus memperhatikan hal-hal untuk yang berkeberlanjutannya. Sesuai yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No 19 Th 2011 tentang Pedoman kelapa sawit berkelanjutan. Kita berharap perkebunan kelapa sawit bisa berkelanjutan. Kalau saya lihat, berlanjut atau tidaknya perkebunan kelapa sawit, banyak diragukan masyarakat dari beberapa hal, yakni dari segi legalitas kepemilikan lahan dan kualitas dari buah yang dihasilkan masyarakat sedndiri," katanya.
Ia menyambut baik acara FGD ini digelar serta berharap ada masukan dari pemda terkait banyaknya perkebunan kelapa sawit masyarakat yang tidak menutup kemungkinan banyak menemukan persoalan yang disampaikan oleh pemda, sehingga masyarakat juga menuntut untuk mencari solusi penyelesaikan permasalahan.
Selain itu, mantan Kabag TAPEM Setdakab Siak ini menyebutkan bahwa solusi permasalahan pokok adalah masalah legalitas dan investasi masyarakat dalam menanam lahan kembali. Dengan begitu, diperlukan kelembagaan dari swadaya perkebunan kelapa sawit yang nantinya ada organisasi ini mewadahi petani yang sekaligus melakukan pendampingan saat menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi mereka kelak.
"Harapan kita para petani bisa lebih sejahtera dan keberlanjutan dari mata pencaharian mereka selaku petani kelapa sawit dan terus berlanjut dan hasilnya bisa diterima oleh dunia. Dalam arti kata minyak kelapa sawit yang dihasilkan sawit tidak ditolak perusahaan di dunia," ulasnya. (man)
Komentar Via Facebook :