Polisi Sita Dua Ons Sabu dan 250 Butir Ekstasi dari Dua Pengedar

Barang bukti sabu dan ekstasi saat diamankan dari dua tersangka pengedar yang diamankan di Ditres Narkoba Polda Riau, Kamis (8/6/2017).

Pekanbaru, Oketimes.com - Direktorat Reserse (Ditres) Narkoba Polda Riau meringkus dua pengedar narkoba berinisial Mar (48) dan SW alias Tika (31) saat akan bertransaksi, Kamis (8/6/2017) siang, sekitar pukul 13.00 WIB.

Dalam penangkapan itu, sebanyak 2 ons sabu-sabu dan 250 butir pil ekstasi serta bahan pembuat narkotika disita sebagai barang bukti.

"Kedua tersangka ditangkap di depan loket PO Bus RAPI yang berada di Jalan Soekarno Hatta / Jalan Aengka II, Pekanbaru," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo Sik MM, Jumat (9/6/2017).

Dijelaskan Guntur, penangkapan berawal dari informasi masyarakat yang menyebutkan ada seorang perempuan yang akan datang ke loket Bus RAPI di Jalan Soekarno-Hatta untuk mengambil paket yang diduga berisi narkoba.

Menindaklanjuti informasi itu, tim yang dipimpin Kasubdit II Ditres Narkoba Polda Riau langsung melakukan penyelidikan.

Tak lama berselang, petugas melihat Tika datang dan mengambil paket kiriman berupa sebuah kotak. Petugas lalu membuntutinya hingga ke SPBU di Jalan Soekarno-Hatta, tak jauh dari loket Bus RAPI.

Di SPBU itu, Tika menemui seorang pria berinisial Ma. "Saat Tika menyerahkan paket tersebut, polisi langsung melakukan penangkapan dan menyita kotak tersebut," ujar Guntur.

Setelah paket dibuka, polisi menemukan tiga kotak kue brownis Amanda yang didalamnya berisikan paket sabu-sabu dan dua bungkus  prekusor.

"Ketika diinterogasi, Ma mengaku jika dirinya masih menyimpan pil ekstasi di rumahnya yang berlokasi di Jalan Rambutan, Kecamatan Bukit Raya," kata Guntur.

Dari rumah Ma, lanjut Guntur, kembali disita barang bukti berupa 250 butir pil ekstasi siap edar.

Kedua pelaku berikut barang buktinya langsung digelandang ke  ke Kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau untuk penyidikan dan pengembangan lebih lanjut.

"Kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan intenaif untuk mengejar pemasok besarnya," tukas Guntur. (dabot)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait