Puluhan Pelajar Pertanyaan Soal APBD, Infrastruktur dan Kinerja Legislator

Puluhan pelajar SMP Plus Mutiara Harapan didamping dua orang guru, mendatangi Kantor DPRD Pelalawan Senin 22 Mei 2017

Pangkalan Kerinci, Oketimes.com - Puluhan pelajar SMP Plus Mutiara Harapan didamping dua orang guru, mendatangi Kantor DPRD Pelalawan Senin 22 Mei 2017. Sontak saja kedatangan puluhan pelajar SMP ini, membuat kantor DPRD menjadi ramai.

Kunjungan siswa ini disambut langsung oleh Rustam Sinaga anggota DPRD dari Komisi I. Kunjungan pelajar ke gedung rakyat ini ingin mengetahui soal kinerja anggota DPRD serta hubungannya dengan lembaga pemerintah lainnya.

"Kedatangan puluhan siswa ini ingin tahu sejauh mana kinerja legislator serta hubungannya dengan lembaga pemerintah lainnya, seperti Judikatif dan Eksekutif. Sebab dalam pelajaran mereka, ada materi tentang Kedaulatan Rakyat yang didalamnya ada Lembaga DPRD, jadi supaya lebih tau apa itu DPRD, mereka berkunjung ke gedung rakyat Pelalawan dan kita sambut baik kedatangan mereka," ujar Rustam Sinaga.

Rustam Sinaga yang merupakan politisi Nasdem ini, mengaku cukup bingung menghadapi dan menjawab pertanyaan para pelajar yang dinilai cukup kritis.

"Jadi tadi ada siswa bulek (anak Ekspatriat) menanyakan soal APBD kita berapa, dan kenapa Infrastruktur di Pangkalan Kerinci kurang terurus, apa karena ada praktek korupsi seperti di televisi sehingga pembangunan di daerah tidak maksimal," kata Rustam mengenang pernyataan salah seorang pelajar yang membuat dirinya kagum yang disampaikan ke awak media.

Mendengar pertanyaan tersebut, Rustam menjelaskan agar mereka paham dan tidak berfikir negatif terlebih dahulu, kalau saat ini Kabupaten Pelalawan memiliki anggaran belanja daerah kisaran Rp 1,5 Triliun tahun ini, dan kenapa infrastruktur di Pangkalan Kerinci tidak maksimal pembangunannya, dijelaskan bahwa Pelalawan memiliki 12 kecamatan yang harus dibagi anggaran untuk pembangunan yang dianggarkan lewat APBD.

"Kabupaten Pelalawan memiliki 12 Kecamatan, salah satunya Kecamatan Pangkalan Kerinci dan anggaran sebesar Rp1,5 Triliun itu dibagi untuk kebutuhan kegiatan di dua belas kecamatan, dan ditambah untuk kebutuhan lain seperti gaji pegawai dan lainnya. Mungkin dari total anggaran yang ada sekitar 40 persen untuk kegiatan infrastruktur, bukan untuk pangkalan kerinci saja kecamatan di Kabupaten Pelalawan," terang Rustam menjelaskan.

Selanjutnya ada juga yang mempertanyakan hubungan DPRD dengan lembaga lainnya, yang sudah dijelaskan oleh Rustam dengan Bahasa Inggris, lantaran percakapan mereka, terlihat dengan menggunakan bahasa inggris. Acara pertemuan itu di akhiri dengan mengelilingi setiap sudut ruangan sekaligus menjelaskan kepada siswa setiap ruangan untuk apa-apa sampai mereka paham.

Sementara itu, Jhoni Anto Panjaitan selaku Guru PKN SMP Plus Mutiara Harapan ketika dikonfirmasi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut memang ada dalam pelajaran mereka, selain itu saat proses belajar mengajar di sekolah itu memang di utamakan praktek langsung di lapangan seperti yang dilakukan sekarang.

"Kita menerapkan Sekolah yang bersifat pembelajaran kontekstual dan dalam pelajaran ini anak-anak harus dibawa kelapangan. Seperti anak kelas 8 yang sekarang ini, mereka ada materi kedaulatan rakyat dan dalam materi itu ada lembaga DPRD disana yang mereka harus pahami. Makanya kita ajak langsung anak didik kita dibawa keDPRD supaya mereka lebih paham dan puas," jelasnya. (zoel)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait