DPRD Minta Pelabuhan Antar Pulau Diprioritaskan
SELATPANJANG, oketimes.com - Pelabuhan turun naik penumpang antar pulau di Selatpanjang kondisinya kini sudah tidak layak. Pasalnya, pelabuhan itu tidak didukung tangga dan ponton.
Anggota Komisisi II DPRD Meranti Edy Mashudi mengungkapkan rasa keprihatinanya melihat kondisi pelabuhan yang ada. Apalagi ketika melihat penumpang yang bersusah payah untuk turun naik di pelabuhan.
"Kasihan warga harus merangkak saat turun atau naik. Terlebih saat air surut, tangga pelabuhan sangat tinggi dan tidak nyaman. Apalagi untuk menaikan barang atau kendaraan," ujar Edy Mashudi, Jum`at (18/7).
Untuk itu, lanjutnya, diharapkan ada upaya dari Pemda untuk menyiapkan pelabuhan rakyat alternatif sembari menunggu tuntasnya relokasi pelabuhan Tanjung Harapan ke Dorak.
Aktivitas pelabuhan yang berada di belakang ruko sepanjang pantai Selatpanjang ini, lanjut Edy memang sudah berjalan lama dan efektif mendukung kelancaran arus turun naik warga dari berbagai pulau di Meranti ke Selatpanjang. Namun, kondisi pelabuhan tersebut sangat tidak nyaman dan tidak representatif.
Banyaknya pompong yang berjejer dan kondisi tangga pelabuhan yang curam, sangat membahayakan warga yang turun atau naik. Terlebih untuk menaikkan kendaraan roda dua, sangat sulit.
Lebih jauh dikatakannya, arus turun naik warga pulau ke kota dari berbagai desa ke Selatpanjang cukup tinggi, lebih dari 2000-an warga setiap harinya menggunakan pelabuhan yang tidak layak ini. Dengan membiarkan pelabuhan belakang ruko ini, kesannya sembrawut dan tak teratur.
Apalagi para penambang juga terkesan memaksakan muatan pompongnya, sampai penuh baru berlayar. "Inikan sangat berisiko, Dishub harus tegas menertibkan arus penyeberangan motor pompong maupun boat pancung. Jangan setelah ada kejadian saling lempar tanggung jawab," tegasnya.
Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Meranti Ir H Ardhani MT melalui Sekretaris Dinas Perhubungan dan Infokom Yulizar mengakui kondisi pelabuhan belakang ruko tersebut tidak representatif.
Namun untuk mengalihkan ke lokasi lain, juga sangat sulit karena fasilitas yang terbatas. Apalagi jumlah titik turun naik penumpang dibelakang ruko cukup banyak, ada lima titik, katanya.
Kalaupun mau dipusatkan di pelabuhan camat, jelas tidak akan terkaver. Apalagi jumlah warga yang turun naik juga banyak. Hal ini jelas semakin menyulitkan.
"Satu-satunya langkah yang kita lakukan dengan memperketat pengawasan. Dishub akan menempatkan petugas di setiap titik lokasi turun naik penumpang. Dan soal kapasitas angkut pompon maupun boat pancung, akan kita tertibkan demi keselamatan dan kenyamanan warga," tandas Kadishub Infokom Meranti tersebut.(B2)
Komentar Via Facebook :