Inilah ! Traffic Light Membingungkan Pengendara

Foto : Suasana Kota Bengkalis, Riau

BENGKALIS, oketimes.com- Traffic Light yang berada di pertigaan maupun perempatan Jalan kota Bengkalis, seringnya mengalami kerusakan dan membuat para pengendara bermotor maupun roda empat bingung mengikuti arah lampu yang tidak jelas.

Diungkapkan Budi (33) warga Bengkalis kepada wartawan, bahwa dirinya bingung dengan keberadaan fasilitas lalulintas, "yang saya tau, saya selaku pengendara sangat was-was kalau saya melintasi pertigaan seperti di Jalan Ahmad Yani-Antara dan perempatan Jalan Antara-Cokro Aminoto.

Karena lampu merahnya (Traffic Ligt,red) kadang sering tak jelas. Waktu lampunya hijau tak nyala tapi waktunya merah nyala dia. Ada juga yang kadang lampu tu hanya kuning aja tak hijau-hijau atau tak merah, jadi bingung kita bang," kata budi, Selasa (10/6/2014).

Disampaikannya, sebagai pengendara sepeda motor dirinya khawatir kalau terjadi kecelakaan di simpang-simpang seperti itu. Karena nanti dirinya dipastikan berurusan dengan polisi kalau terjadi kecelakaan di Jalan. "Saya malas berurusan dengan polisi," tambahnya.

Sementara, seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bengkalis, Pendi (22) juga menyampaikan keberadaan lampu lalulintas di perempatan Jalan Utama Desa Selatbaru Kecamatan Bantan dinilai terkesan tidak pantas, karena arus lalu lintas masih lengang dan sepi.

"Untuk apa lah dibangun sebetulnya, kalau tidak berfungsi maksimal. Seharusnya pemerintah lihat lah kondisinya dulu, layak apa tidak di bangun. Ini macam di Selatbaru, pengguna jalankan tak ramai, kenapa pulak di bangun lampu lalulintas disitu. Kan berarti pemerintah cuman ngeluarkan dana sia-sia gitu aja," sebut pendi.

Mengenai dua hal tersebut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Kadishubkominfo) Kabupaten Bengkalis, Ja'far Arief mengatakan, untuk traffic light, merupakan lampu lalulintas yang diambil dari tenaga matahari, sehingga untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi sangat sulit dilakukan. Karena alat-alatnya masih sulit didapatkan.

"Kalau dulukan kita pakai tenaga listrik, jadi kalau listrik mati ya traffic light otomatis mati juga. Tapi sekarang kita sudah memakai Solarsel dan kalau terjadi kerusakan kita tidak bisa mengambil tindakan secara cepat, karena semua peralatan itu didatangkan dari luar," jelasnya.

Tambahnya, mengenai peralatan-peralatan solarsel ini semuanya harus dipesan. Karena tidak ada di Bengkalis. Apakah memesannya di Jakarta, Surabaya dan di Bandung. "Untuk di Pekanbaru pun peralatan yang dibutuhkan pada lampu lalulintas bertenaga Solarsel ini juga tidak ada," ungkapnya.

Dalam hal keberadaan traffic light yang dibangun dan tidak difungsikan secara baik, Jaafar menjelaskan, sebenarnya lampu lalulintas itukan untuk mengatur jalur lalulintas yang ada di simpang, supaya menghindari kecelakaan ataupun antrian panjang (Macet). "Jadi daerah-daerah yan masih sepi saya rasa belum diperlukan," sebutnya.

Tetapi, dengan keberadaan lampu lalulintas di perempatan Jalan Utama Selatbaru, Jafar hanya mengatakan hal itu merupakan antisipasi yang dilakukan pemerintah terkait terjadinya kemacetan maupun kecelakan atau peringatan acara- acara besar.

"Tetapi untuk pembangunan ini, sebenarnya bukan keputusan dari dinas perhubungan sendiri, kami juga berkoordinasi dengan pihak Satlantas," pungkas Jafar Arif.(Gus/BO)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait