PMI Pelalawan Ancam Mogok Kerja
Sumber Foto Istimewa
PELALAWAN, oketimes.com- Sedikitnya 22 pengurus dan staf Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pelalawan mengancam akan melakukan aksi mogok kerja. Penyebabnya, puluhan awak organisasi kemanusiaan sudah 6 bulan tidak menerima gaji yang biasa diterima tiap bulannya.
"Ya kawan-kawan memang berencana melancar aksi mogok, karena sudah 6 bulan kami tidak menerima gaji dan dana operasional," ungkap salah seorang anggota PMI Pelalawan yang menolak disebutkan identitasnya, Senin (9/6) kemarin.
Meski merasa ikut bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup orang lain, namun mereka yang tergabung sebagai anggota PMI Pelalawan merasa kepayahan menghadapi kehidupan sendiri. "Ya bagaimanalah, kami menolong orang lain, tapi kondisi kami juga miris," ungkapnya.
Sampai siang kemarin, sejumlah anggota PMI Pelalawan tampaknya hanya bergerombol di markas di Jalan Langgam II (Akses road, PT RAPP) KM 5 Pangkalan Kerinci. Rencnananya mogok akan berlangsung lama selagi belum menerima gaji. "Gaji kami Rp 1,5 juta perbulan," imbuhnya lagi.
Terpisah, Ketua PMI Pelalawan Drs H Marwan Ibrahim melalui Sekretaris PMI Pelalawan Drs T Nisban Ilza yang dikonfirmasi membenarkan rencana mogok stafnya. "Tadi ada yang menghadap ke saya, mereka mengaku akan mogok melayani masyarakat. Alasannya, karena tidak menerima gaji," paparnya melalui telepon selularnya kemarin.
Tidak dibayarkannya gaji lebih kurang 22 anggota PMI Pelalawan itu juga dibenarkan Nisban. "Ya gimanalah mau dibayarkan gaji mereka, karena memang uangnya yang belum cair. Kalau sudah cair kenapa pula harus ditahan-tahan," jelas Nisban.
Disebutkan Nisban, memang terjadi perubahan mata anggaran operasional PMI Pelalawan. Jika sebelum tahun 2014 mata anggaran PMI masuk dalam alokasi Dinas Kesehatan Pelalawan, namun tahun 2014 ini sudah berubah.
"Alokasi anggaran PMI di Diskes itu menjadi temuan BPK. Jadi dari hasil evaluasi itu, maka anggarannya dimasukkan ke dalam anggaran dana hibah," bebernya.
Mirisnya, dana hibah hingga saat ini belum dicairkan karena adanya instruksi pusat untuk mencairkan dana tersebut. "Kalau administrasi kita semua sudah lengkap. Tapi bagaimanalah, sampai saat ini yang namanya dana hibah belum ada yang dicairkan, termasuklah alokasi anggaran PMI," terangnya sambil menyebutkan sudah mempertanyakan masalah ini ke Bagian Kesra, namun memang belum ada solusi.
"Saya sudah sampaikan ke perwakilan tadi, harus banyak pertimbangan dan jangan mogok karena pekerjaan mulia sebagai pengurus organisasi kemanusiaan ini harus tetap jalan dalam kondisi apapun. Nanti bagaimana kalau ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan yang memerlukan darah. Jika tutup, bisa menyebabkan kematian pada orang lainnya," ujar Nisban.
Kendati tetap dilakukan aksi tersebut lanjut Nisban, dibagian IGD tetap ada stok darah, namun tetap saja harus dikontrol selama 24 jam. Jika tidak ada petugas bisa juga menimbulkan masalah. "Ya saya tetap berharap aksi itu tidak sampai diteruskan, karena sangat berisiko terhadap orang lain. Mudah-mudahan segera ada solusi," tutupnya.(zul)
Komentar Via Facebook :