Rohil Kaya Ikan, Tapi Nelayannya Masih Mengeluh

ILustrasi, Nelayan

Bagansiapi-api, Oketimes.com - Perairan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) hingga dengan saat ini masih memiliki kekayaan hayati berbagai jenis ikan hasil tangkapan nelayan. Hal inipun menguntungkan para nelayan yang setiap harinya melaut. Namun demikian, tak bisa dipungkiri ada juga sebagian nelayan yang justru mengeluh karna hasil tangkapan tidak memenuhi harapan.

Beberapa nelayan tradisional mengeluh dan mengaku hasil tangkapan mereka kurang dari sebelumnya. Junus (40) salah satunya. Nelayan tradisional di Sinaboi ini mengaku belakangan hasil tangkapan ikan kurang dan hanya mendapatkan belasan kilo setiap harinya. Berbeda dengan sebelumnya dimana satu hari dirinya mampu menangkap puluhan kilogram ikan.

"Tak kayak dulu, sudah jauh berkurang ikannya masih banyak tapi anehnya dapatnya sedikit," katanya, Sabtu (10/9/16) di Bagansiapiapi.

Sama halnya yang diungkapkan oleh Ikam dan Sardi yang juga nelayan tradisional dengan alat tangkap sederhana berupa jaring dan tranportasi sampan kecil mengunakan mesin. Hampir sama keluhan mereka rasakan sejak beberapa bulan terakhir dimana dalam sehari mereka hanya mampu mendapatkan hasil tangkapan antara Rp50 hingga 70 ribu saja. Padahal biasanya satu hari mereka mampu mendapatkan hasil tangkapan antara Rp100 hingga Rp200 ribu.

"Kalau hanya segitu untuk minyak saja tak lepas, tapi mau bagaimana lagi kerjaan lain tak ada," kata Ikam yang dibenarkan Sardi.

Sedangkan dua nelayan tradisional lainya justru mengaku pendapatan mereka seperti biasa yang setiap harinya mampu mendapatkan hasil tangkap puluhan kilo. "Tak tentu bang, kadang dapat banyak kadang sikit. Itu semua tergantung rezeki," sebut Sapar (44) nelayan asal Kepenghuluan Sungai Nyamuk, Kecamatan Sinaboi.

"Sekarang ini susah bang, ikan mulai tak ada. Untuk mendapatkan tangkapan satu hari Rp50 ribu saja sulit," kata  Sardi.

Sementara itu, berdasarkan pengakuan Plt Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Rohil, M Amin ketika ditemui Minggu malam di Bagansiapiapi menuturkan bahwa fenomena seperti ini sudah biasa terjadi.

"Sebenarnya bukan ikan tidak ada hanya saja mungkin titik tangkapnya tidak tepat. Bisa jadi nelayan yang mengeluh tidak mendapatkan tangkapan lebih itu memasang jaring di lokasi yang tidak banyak ikanya," jelas Amin.

Semuanya bergantung dengan rezeki, pas banyak ya dapatnya banyak begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh, tadi saya menelpon salah satu nelayan ia justru mengaku hasil tangkapanya sangat banyak dan puluhan kilo dengan berbagai jenis ikan.

Terlepas dari hal tersebut, dirinya mengaku menyikapi keluhan nelayan pihaknya sudah berbuat banyak untuk para nelayan. Dimana pemerintah melalui Diskanlut telah membantu alat tangkap kepada banyak kelompok nelayan baik tahun sebelumnya maupun tahun ini.

"Tahun ini kita sudah menyerahkan bantuan alat tangkap berupa jaring dan kelengkapan lainya yang kita berikan kepada kelompok nelayan.

"Tahun ini juga kita akan menyerahkan bantuan berupa kapal dari 1 sampai 3 Gt kepada kelompok nelayan. Mereka yang akan menerima sudah ada nama-namanya dan semuanya nelayan dari keluarga kurang mampu. Sementara untuk kapal yang akan dibantukan sekarang sedang proses pengerjaan," aku Amin.(rd)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait