Kadisbun Riau: Saya Cegah Karlahut dengan Aplikasi Android

Ilustrasi, Kebkaran Lahan dan Hutan di Riau.

Pekanbaru, Oketimes.com - Seiiring dengan berkembangnya inovasi serta penguatan program dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang terjadi di Riau gencar dilakukan. Salah satunya dengan penggunaan teknologi berbasis Android.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Muhibbul Basyar, saat penutupan kegiatan Diklat Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran atas Kebun dan Lahan, Minggu (28/2/16) di Balai Diklat Kehutanan, kerjasama Disbun Riau, GAPKI Riau, BKSDA, Balai Diklat Kehutanan.

Dikatakanya, pengunaan program ini diyakini mampu mengefektifkan pencegahannya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Yang berbasis android ini, diyakini lebih cepat dan efektif dalam hal usaha penanggulangan.

"Di tahun ini, tim BKSDA diketahui mampu membuat sebuah aplikasi pencegahan berbasis android. Pada saat pelatihan ini, peserta menyebut bahwa pencegahan berbasis android ini lebih mudah dan efektif. Karena aplikasi yang terpasang di android tim dari perusahaan tersebut dengan mudah mendeteksi api yang ada di wilayahnya," ujar Muhibbul.

Muhibbul menjelaskan bahwa cara kerja terobosan terbaru ini yaitu setiap perusahaan harus membentuk beberapa tim kerja yang menjaga areal konsesinya. Di Handphone tim kerja akan dipasangkan aplikasi sejenis pdf map yang telah dipasangkan wilayah kerjanya.

Setiap tim diharuskan mengontrol areal kerjanya setiap hari. Track perjalanan mereka dengan sendirinya telah tersimpan (record) di androidnya. Dan setiap sore mereka diharuskan melaporkan track perjalanan mereka ke Posko Induk setiap perusahaan.

"Dengan sistem seperti ini kita akan tahu bahwa mereka telah menjaga wilayah kerjanya dengan baik. Ada laporan ke posko induk. Ketika mereka berjalan, maka ini tahu potensi kebakaran. Dan jika kebakaran telah terjadi, langsung disikapi oleh Posko Induk, karena cepat diketahui areal konsesi tersebut atas tanggung jawab siapa dan apakah telah mereka lakukan kontrol dan memberikan titik kordinat via android," katanya.

Sehingga sambungnya, nanti tim pencegah kebakaran akan lebih mudah menemukan titik apinya. Dengan sistem ini, ulasnya, maka perusahaan akan lebih pekerjaan pencegahan dan penanggulangan musibah karlahut.

Sementara itu Sekretaris GAPKI Riau, Ketut Sukarwa usai acara menyebutkan, bahwa tahun ini potensi kebakaran masih tinggi. Pengurus GAPKI Riau melakukan serangkaian program-program pencegahan kebakaran. Di tahun 2016 bisa lebih cepat dan mudah.

"Kita sangat serius untuk mencegah kebakaran. Kita telah melatih tim pencegah kebakaran dari perusahaan. Bekerjasama dengan Polda Riau, Disbun Riau, BKSDA, Danrem 031 Wirabima, BPBD Riau. Bahkan anggota GAPKI Riau telah melakukan kerjasama dengan Polres dan TNI di setiap kabupaten," katanya.

Sementara itu, Kepala UPT Pelatihan Disbun Riau, Alzuhra Alinoni, menyatakan kegiatan ini sudah masuk tahun ketiga. Tahun ini juga dilakukan serangkaian pelatihan serupa. Bahkan, untuk tahun ini, UPT Pelatihan melakukan diklat pencegahan kebakaran tingkat lanjutan. Peserta untuk tahap pertama ini yaitu 33 orang dari 7 perusahaan perkebunan. (dar)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait