Ditodong-Ditendang, Lucky Jadi Korban Salah Tangkap Satresnarkoba

Ilustrasi

Pekanbaru, Oketimes.com - Sebuah mobil Mitsubishi Mirage berwarna putih yang dikendarai seorang Pria, Kamis (11/02/16) malam sekitar pukul 19.00 Wib, bergerak perlahan menuju akses jalan keluar dari areal Komplek Perumahan Kuantan Regency di Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Pria itu, merupakan penghuni rumah di Blok I Nomor 21.

Tiba-tiba, tepat di dekat sebuah Vihara (Kelenteng) yang berlokasi di sekitaran komplek itu, mobil lalu dihentikan oleh dua orang petugas Satresnarkoba Polresta Pekanbaru yang berpakaian preman dengan mengendarai sepeda motor.

Informasinya, pengendara mobil bernama Lucky Achadi (34) itu, telah dibuntuti sejak ia keluar dari rumah. Tak hanya itu, sebuah mobil juga berhenti menghadang tepat didepannya, seolah menjadi palang untuk menghentikan langkah mobilnya gara tak bisa kabur.

"Keluar!! Keluar!!," teriak petugas yang mengendarai sepeda motor sambil berjalan menuju mobilnya dan menodongkan senjata api ke Lucky.

Saat itu, Lucky hanya bisa pasrah, karena ia mengira bahwa kedua pengendara yang menodongkan senpi tersebut adalah pelaku rampok. Perlahan, Lucky pun keluar dari mobil.

"Ada apa, pak?," tanya Lucky ke petugas berpakaian preman tersebut. "Diam kau, kamu kenal Feri,!," hardik seorang petugas berpakaian preman sambil menodongkan senjata ke arahnya.

Selain pengendara motor, sejumlah pria lainnya, juga turun dari mobil yang tadi menghalanginya dan langsung menggeledah tubuh dan mobil Lucky.

Meski menyadari dirinya ternyata disergap Polisi, namun Lucky tak menyangka diperlakukan bak penjahat. Ia disuruh tiarap diatas jalan. Bahkan, kakinya pun terluka, akibat diinjak salah seorang oknum polisi yang menyergapnya tersebut. "Celana Jeans saya sampe robek. Saya sangat ketakutan sekali," tutur ‎Lucky.

Seluruh kejadian diatas, diceritakan pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini kepada sejumlah awak media, Jumat (12/02/16) siang.

Usai digeledah, Lucky pun diborgol untuk selanjutnya digiring ke sebuah rumah yang lokasinya masih di kawasan komplek perumahan itu. Peristiwa penangkapan Lucky itu, disaksikan oleh warga sekitar yang berkerumun.

"Saya dibawa ke rumah lain. Ternyata, mereka baru menangkap seorang pengedar narkoba. Dan mereka (Polisi-red) pikir saya salah satu dari komplotan pengedar. Saya ‎langsung dikonfrontir dengan pengedar yang bernama Feri itu," cerita Lucky lagi.

Saat dikonfrontir, pengedar narkoba itu mengaku sama sekali tak mengenal Lucky. Drama penangkapan Lucky berakhir. Ia telah menjadi korban salah tangkap oleh Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polresta Pekanbaru. Borgolnya akhirnya dilepas.

"Penangkapan itu dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Iwan Lesmana Riza," ungkap Lucky.

Menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban salah tangkap, malam itu juga‎, Kompol Iwan membawa Lucky ke RS Bhayangkara Polda Riau, Jalan Kartini untuk menjalani perawatan luka di kakinya akibat aksi polisi koboi saat proses penangkapan tersebut.

"Kompol Iwan Lesmana Riza minta maaf dan minta supaya saya tak melaporkan kejadian itu ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) dan Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Polda Riau. Namun, saya menolak. Sebab, saya tak terima diperlakukan seperti kriminal bahkan kayak teroris," tegas Lucky.

Menurutnya, selain luka fisik dan mentalnya terganggu, warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu pasti akan berprasangka buruk pada dirinya. "Nama baik saya jadi rusak. Warga pasti menuduh saya penjahat dan bandar narkoba, ini harus dipulihkan," ujarnya.

Tak sampai disitu, hari ini, Jumat (12/2/2016), dua orang mewakili Kompol Iwan datang kembali ke rumahnya memohon agar dirinya tak melaporkan kejadian itu. Lucky pun akhirnya mengalah.

"Saya pun janji takkan melaporkan. Tapi, saya minta Kompol Iwan harus pulihkan nama saya di Komplek ini. Dan, saya akan ceritakan semua kejadian itu ke media, agar masyarakat tahu apakah prosedur penangkapan tak menghargai Hak Asasi seperti ini?," pungkas Lucky. (dabot)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait