Pasca Banjir, Harga Sembako Meroket di Pekanbaru

Ilustrasi

Pekanbaru, oketimes.com - Akibat sejumlah daerah mengalami bencana seperti banjir dan tanah longsor akhir-akhir ini hingga menyebabkan terputusnya akses transportasi darat berdampak pada kenaikan harga sembako di pasaran.

Kondisi ini membuat warga mengeluh dengan kenaikan harga sembako di pasaran saat ini. "Tadi saya pergi ke pasar, hampir semua kebutuhan pokok dan barang-barang naik semua," keluh Lena ketika dikonfirmasi.

Begitu juga pedagang kebutuhan pokok tak seperti biasanya. Seperti harga cabe merah keriting per kilo biasanya dijual Rp25 ribu, sekarang naik menjadi Rp30 ribu. Bawang merah dari Rp18 ribu per kilo naik menjadi Rp 20 ribu.

Bawang putih dari Rp24 ribu per kilo naik menjadi Rp30 ribu. Kentang dari Rp8 ribu naik menjadi 10 ribu per kilo. Daging ayam dari Rp25 ribu naik menjadi Rp27 ribu.

Menyikapi kondisi di pasaran ini, anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Roem Diani Dewi MM mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru agar lebih pro aktif memantau dan turun lapangan melihat kondisi harga pasar.

"Kondisi ini sudah terjadi berulang. Harusnya sudah dipetakan sejak awal dan Disperindag juga punya pening kerja guna memberi solusi ke masyarakat agar masyarakat tidak menjadi sulit," kata Roem Diani.

Meskipun naiknya harga kebutuhan pokok itu tidak terlalu signifikan, Roem meminta Disperindag tetap melakukan operasi pasar secara berkala ditengah lonjakan pasar dan lesunya ekonomi dan membuat daya beli masyarakat menjadi berkurang.

"Disperindag selalu mengatakan akan memantau, kalau kami dari komisi II meminta jangan hanya cuma memantau, tapi lakukan aksi nyata dilapangan untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga barang," terangnya.

Kedepan, Roem menegaskan agar Kota Pekanbaru, bisa mandiri dengan memusatkan sentral pertanian dengan program kerja Pekanbaru, Kampar, Siak dan Pelalawan (Pekansikawan) sehingga kebutuhan pokok tidak bergantung lagi ke Provinsi tetangga.

"Mungkin dengan program Pekansikawan ini bisa disinergikan nantinya, terutama yang menjadi prioritas adalah pertanian dan tanaman pangan," imbuhnya. (za)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait