Komisi II DPRD Siak Gelar Hearing Kelangkaan Elfiji
Komisi II DPRD Kabupaten Siak menggelar hearing tentang kelangkaan elfiji di wilayah Kabupaten Siak dengan instansi terkait di Gedung DPRD Kabupaten Siak, Jumat (09/10) pagi.
SIAK, OKETIMES.COM - Komisi II DPRD Kabupaten Siak menggelar hearing tentang kelangkaan elfiji di wilayah Kabupaten Siak dengan instansi terkait di Gedung DPRD Kabupaten Siak, Jumat (09/10) pagi.
Hering ini dihadiri langsung Ketua Komisi II Syamsurizal S.Ag, Msi, Wakil Ketua Muhtarom S.Ag dan beberapa anggota komisi II, Agustiawarman, Sanggup Tarigan, dan H Tarmijan. Assisten II, Drs H Syafrilenti, Msi, Kadis Perindagkop Drs H Wan Bukhari Msi, perwakilan agen elpiji dan perwakilan para pangkalan elpiji yang berada di Kabupaten Siak, serta tokoh masyarakat setempat.
Hal yang paling memotivasi dari hearing ini, adalah karena kelangkaan elpiji berukuran 3 kg di kalangan masyarakat. Kalaupun ada, harganya juga fantastis, yaitu mencapai harga Rp.30 ribu rupiah di Minas mencapai Rp 25 ribu rupiah.
Syamsurizal S.Ag Ketua Komisi II mempertanyakan kepada Kadis Perindagkop Siak mengenai jumlah rumah tangga di kabupaten Siak, dan harga eceran tertinggi di Pangkalan.
Menurut Wan Bukhori, untuk saat ini kuota gas di Kab Siak berukuran 3 kg dari tahun 2013 mengalami peningkatan yang signifikan, mulai dari 1 juta s/d 3 juta tabung hingga di memasuki tahun 2015 ini. Sedangkan permintaan masyarakat melebihi jumlah tersebut.
Ia juga mentakan, langkanya gas tersebut juga disebabkan distribusi transportasi yang lamban. Untuk mengatasi hal ini pihak Disperindagkop tengah melakukan operasi pasar, berkoordinasi dengan agen pertamina yang dinamakan extra dopping. Operasi pasar tersebut di jalankan, guna mencegah agen-agen "nakal' yang mengambil keuntungan terlalu besar.
Menurut salah satu agen di Tuah Indrapura Kecamatan Bunga Raya Siak, harga di Pangkalan masih di harga eceran terendah, yaitu sekitar Rp.17 ribu rupiah. Harga ini menurut Kadis Perindagkop adalah harga eceran terendah di bandingkan daerah- daerah lain di Riau. Misalnya di Kabupaten Meranti, Bengkalis dan Palelawan. Padahal dari sisi distribusi Kab Pelalawan lebih dekat ke Pekanbaru dari pada jarak ke Kab Siak dar Pekanbaru, tandasnya. (man)
Komentar Via Facebook :