Lakukan Pemotongan Gaji, Guru Sertifikasi Kecewa Berat Kepada Disdik Rohil
Ilustrasi
Bagansiapiapi, OKETIMES.com - Sejumlah guru PNS kecewa dengan kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau. Pasalnya Dinas tersebut diduga melakukan pemotongan langsung gaji para guru sertifikasi dalam jumlah yang cukup besar saat pembayaran gaji guru sertifikasi pada awal Juni 2015 lalu.
Keluhan itu disampaikan oleh salah seorang PNS yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Bangko Rohil, sebut saja Aj (33) (nama samaran, red) yang sempat tertegun hingga meneteskan airmata ketika mengcross chek rekening miliknya Rabu (24/06/2015), ternyata saldo gaji yang diterima berkurang satu bulan yang seharusnya tiga bulan penuh yakni bulan Januari - Maret 2015.
" Sangat kecewa, ternyata gaji saya satu bulan dipotong Dinas. Saya pikir cair 3 bulan lalu disimpan ajo untuk persiapan lebaran. Tapi setelah dicek ternyata cuman dua bulan yakni Rp 4,8 juta saja yang masuk kerekening saya. Seharusnyo tiga bulan yakni Rp7,2 juta," keluh Aj pada media ini saat di jumpai diseputaran kota Bagansiapiapi Rohil, Jumat (26/06/2015) pagi.
Menurut sumber, gaji tersebut dibayar dinas pendidikan Kabupaeten Rohil melalui rekening miliknya, namun ketika dicari tahu apa penyebab gajinya dipotong oleh pihak Disdik dikarenakan pihaknya pada bulan Maret lalu izin beberapa hari karena mengobati anaknya yang sakit di RSUD Pekanbaru.
" Saya pikir hanya gaji saya aja yang kena potong Dinas, rupanya ada juga kawan yang ngajar di SMA, cuma 4 hari sakit juga dipotong gajinya satu bulan, kalau tak salah banyak juga kawan yang mengalami hal yang sama, seperti di Bagan saja mungkin ratusan orang," bebernya.
Aj berharap agar pemerintah daerah khususnya, Bupati Rokan Hilir H, Suyatno meninjau ulang kebijakan yang dilakukan oleh Disdik Rohil, sepengetahuannya dalam aturan Juknis Sertifikasi tidak ada menyebutkan pemotongan gaji selama satu bulan jika yang bersangkutan berhalangan sakit dan izin.
" Kata orang Disdik peraturan pusat, duit pemotongan dikembalikan kepusat. Tapi kami para guru tak percaya begitu saja, nanti kami akan pertanyakan ke bapak Bupati," punkasnya. (Hen)
Komentar Via Facebook :