Selama Ramadan 1436 H

Warga Binaan LP Klas II B Pasir Pangaraian dapat Pendidikan Pondok Pesantren

Ilustrasi: Seorang petugas lapas sedang menyampaikan pemaparan kepada para warga binaan di lapas.

Ps.Pangaraian, OKETIMES.com - Memasuki Bulan Suci Ramadhan 1436 H ini. Puluhan warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas IIB Pasir Pangaraian mendapat pendidikan pesantren, hal itu dilakukan sebagai bukti komitmen Kalapas Pasir Pangaraian Mishabuddin dalam memanusiakan warga binaan.

Hal ini langsung diutarakan Kalapas Pasir Pangaraian didamping Kepala Pelayanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Parlin Hasoloan Simanjutak di ruang kerjanya, Rabu (23/06/2015).

" Untuk pembinaan para narapidana selama bulan Ramadhan, kita isi dengan mengadakan shalat Tarawih dan wirit, kemudian untuk tausiyah dan ceramahnya, kita bekerjasama dengan organisasi Mazelis Dakwah Indonesia (MDI) Kabupaten Rohul Hulu (Rohul) ndengan menangadakan ceramah tiap malamnya di masjid kita," terang Misbahuddin.

Misbahudin juga mengatakan, kini LP Pasir Pasir Pangaraian memiliki penghuni sebanyak 522 warga binaan, sekitar 40 persen di antaranya tersangkut kasus narkoba, kemudian sebanyak 60 orang mengikuti program pondok pesantren.

" Maka kita kini memiliki kamar untuk santri, program pendidikan pondok pesantern itu kita sebut dengan pesantern daruttaubah kersajama dengan Pondok Pesantern Raudatussalam, di Desa Rambah barat, Kecamatan Rambahsamo," terangnya.

Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) terang, Misbahuddin, mereka masuk mulai hari Senin hingga Kamis, kemudian pada hari Jumat melaksanakan Shalat Jumat secara berjamaah. " Kemudian mereka masuk lagi pada hari Sabtu, mereka didik supaya menyadari kesalahan-kesalahan dan tidak mengulangi perbuatannya lagi," ucapnya.

Masih di tempat yang sama, KPLP Pasir Pangaraian Parlin Hasoloan Simanjutak, menjelaskan setiap warga binaan yang akan masuk jadi santri itu akan dilakukan seleksi. "Jika kita lihat dia cocok masuk itu, baru kita masuk ke kamar santri," tuturnya.

Namun bagi warga binaan lainnya, jika hoby berkebun mereka disuruh menanam pepaya, cabai, terong, jagung dan lainnya dengan lapangan yang tersedia diseputaran Lapas.

" Tapi jika bakat keterampilan seperti membuat kursi, bengkel dan mencuci, sehingga warga binaan keluar dari sini sudah tidak berbuat jahat dan tidak usah malu lagi, karena sudah ada keterampilan, sebab selain kita buat mereka memeiliki keterampilan kita membina mental mereka," pukasnya. (Yahya)  


Tags :berita
Komentar Via Facebook :