Banyak Menyalahi, Wako Diminta Evaluasi Kepanitiaan Assessment
Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Fikri Wahyudi Hamdani
PEKANBARU, OKETIMES.com - Satu persatu kejanggalan pelaksanaan assessment mulai tampak. Mulai dari penundaan dari waktu yang ditentukan hingga beberapa satker yang didak mengikuti assessment. Kinerja panitia assessment Pemko Pekanbaru terus disoroti DPRD Kota Pekanbaru.
"Kinerja kepanitiaan assessment tidak maksimal, Walikota Pekanbaru diminta melakukan evaluasi terhadap kepanitiaan assessment ini," demikian diungkapkan anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Fikri Wahyudi Hamdani ketika dikonfirmasi, Kamis (12/3)
Menurutnya, pelaksanaan assessment tidak maksimal. Mulai dari aturan, dan molornya waktu penerimaan. "Kita minta Walikota evaluasi kepanitiaan assessment ini, karena ini harus segera disikapi," jelasnya.
Fikri juga melihat kinerja kepanitian asessment, dalam hal ini Kepala BKD Kota Pekanbaru, Azharisman Rozie belum maksimal. Bukan pada segi assessment semata, melainkan kinerja lainya seperti persoalan K2 juga masih menyisakan PR.
"Yang paling saya himbau kepada BKD, untuk persoalan K2 sampai hari ini belum juga selesai pendataannya. Padahal versi BKN akhir November 2014 seharusnya sudah selesai. Tetapi hari ini satu-satunya K2 yang belum selesai se Indonesia itu hanya Kota Pekanbaru," tutur Fikri.
Dengan demikian, sebut Politisi NasDem tersebut, walikota harus memberikan perhatian khusus terhadap kinerja BKD karena berkaitan dengan pegawai yang menjadi ujung tombak pelayanan kepada masyarakat.
"Kita dari DPRD Pekanbaru minta kepada walikota evaluasi kembali BKD, terutama Kepala BKD. Bila perlu ikutkan juga assessment kepala BKD ini," pintanya.
Ditambahkan Fikri, dari beberapa catatan kinerja Kepala BKD maupun panitia assessment, selama ini banyak yang tidak selesai. Maka Fikri menganggap kepanitiaan assessment dan BKD perlu segera dievaluasi sebelum berdampak buruk bagi walikota dan Pekanbaru.
"Secara kasat, kepanitiaan assessment tidak mampu bekerja. Karena ini sudah berjalan, sesuai dead line harusnya diselesaikan, jangan ada perpanjangan. Selesaikan satu persatu. Ini tak ada selesai satu pun," ungkapnya. (eza)
Komentar Via Facebook :