Pekanbaru, OKETIMES.com - Sebanyak 18 anggota kepolisian yang bertugas di jajaran Mapolresta Pekanbaru mendapat Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) alias dipecat selama kurun waktu satu tahun terakhir atau terhitung pada 2014.

Pemecatan terhadap anggota tersebut dilakukan, rata-rata karena anggota terlibat masalah narkotika dan meninggalkan tugas (Disersi-red).

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH ketika di konfirmasi melalui Wakapolreta AKBP Sugeng Putut Wicaksono kepada oketimes.com di Mapolresta Pekanbaru, Jumat (20/2). 

Ia mengatakan, selama tahun 2014, pihaknya telah melakukan sidang Komisi kode etik (KKE) kepada 23 anggota yang terlibat masalah. Dari jumlah itu, 18 diantaranta sudah di PTDH melalui keputusan Kapolda dan lima diantaranya masih menunggu keputusan namun telah direkomendasi untuk di PTDH dari pihak Polresta.

"Kami dari pihak Polresta hanya bisa merekomendasi anggota yang bermasalah untuk di PTDH kepada Kapolda, dan untuk keputusan selanjutnya ditangan Kapolda. Sedangkan untuk tahun 2015 ini, kami akan kembali melakukan sidang KKE kepada tujuh anggota yang bermasalah," jelas Putut.

Menurut Wakapolresta, dari 23 kasus yang ada, sebanyak tujuh anggota di PTDH karena tersangkut masalah narkoba, disersi karena masalah narkoba 14 orang, dan sisanya adalah kasus penggelapan dan tindak kriminal percobaan pembunuhan.

Untuk meminimalisir resiko kembali tersangkutnya anggota kepada penyalahgunaan narkoba, pihak Polresta akan secara rutin melaksanakan tes urine kepada anggota yang dicurigai terlibat atau memakai narkoba.

"Kami akan lakukan tes urine secara teratur dengan waktu yang tidak ditentukan. Sasarannya adalah anggota yang dicurigai seperti jarang masuk, terlihat lemah dan saat bekerja tidak maskimal. Hal ini kami lakukan karena memang instruksi dari pimpinan untuk menindak tegas kepada anggota yang tersangkut masalah narkotika. Kita tidak segan-segan untuk langsung menindak tegas," tegas AKBP Sugeng Putut Wicaksono. (dm)