Pemkab Kampar Rintis Inovasi Pengembangan Perkampungan Teknologi
Bupati Kampar H Jefry Noer SH ketika menerima kunjungan Direktur PT Swen Inovasi Transfer Bogor Sri Wahyuni ke Perkampungan Teknologi Dusun Telo, Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang Jumat (30/1) kemaren.
BANGKINANG, oketimes.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar saat ini tengah merintis inovasi untuk pengembangan perkampungan teknologi yang berada di Dusun Telo Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar. Direncanakan, di Perkampungan Teknologi tersebut akan dikembangkan beberapa objek percontohan seperti kampung wisata mandiri dan rumah tangga mandiri pangan dan energi.
Demikian disampaikan oleh Bupati Kampar H Jefry Noer SH ketika menerima kunjungan Direktur PT Swen Inovasi Transfer Bogor Sri Wahyuni ke Perkampungan Teknologi Dusun Telo, Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang Jumat (30/1) kemarin.
Untuk percepatan pengembangan perkampungan teknologi tersebut, Pemkab Kampar akan jemput bola untuk memperoleh bantuan dana dari Kementerian Perikanan dan Kementerian Usaha Kecil Menengah (UKM). Untuk percontohan kampung wisata mandiri, dipersiapkan di lahan seluas 14 hektare. Oleh karena itu pengukuran untuk peruntukan lahan tersebut segera dilakukan.
Untuk menuju mandiri energi, dikembangkan dengan luas lahan 2000 meter per segi, yang di dalamnya ada empat ekor sapi, ada pemeliharaan lele, bawang merah, cabe, sayuran dan rumah jamur.
Tujuan penempatan berbagai usaha tersebut yaitu, untuk sapi bisa diambil bio gas untuk dimanfaatkan sebagai bio energi untuk aktifitas memasak warga, maka diharapkan hal ini otomatis menjadi Desa mandiri pangan dan energi.
"Di perkampungan teknologi ini bisa dibuatkan untuk 40 Kepala Keluarga (KK),"ucapnya.
Ditambahkan, total luas lahan yang potensial untuk dikembangkan di Telo seluas 514 Hektare, setelah diukur, maka akan diberikan layout-nya kepada pihak PT Swen, supaya jelas penempatan pembangunannya.
Untuk kelancaran program tersebut, kepada para kepala dinas/instansi terkait, Bupati mengintruksikan agar dibuatkan segera permohonan untuk dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).
Buatlah program besar, yang mana desainnya untuk 1 Kepala Keluarga (KK) memanfaatkan lahan 2000 meter persegi, maknanya 2000-2500 KK miskin bisa hidup di tempat ini. Kita namakan kampung agrobisnis yang didalamnya ada 40 KK mandiri Pangan dan energi. Di sinilah titik awal semua bisa terwujud, Ujar Jefry.(sy)
Komentar Via Facebook :