Mengandung Bakteri,

Disperindag Sita Ratusan Kilogram Bual Apel Granny Smith dan Red Delicios di Pasaran

Disperindag Sita Ratusan Kilogram Bual Apel Granny Smith dan Red Delicios dari Ramayana Pelalawan, Sabtu (31/1/2015).

PELALAWAN, Oketimes.com - Peredaran apel berlabel Granny Smith dan Red Delicios yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes di pasaran dan pusat perbelanjaan di Pangkalan Kerinci Pelalawan, membuat Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperidagsar) melakukan sidak ke Ramayana Departemen Store dan Mandiri, serta sejumlah pedagang buah yang ada di daerah ini pada Sabtu kemarin (31/1/2015).

"Ya, kami tadi telah melakukan sidak ke 11 pedangang yang menjual buah-buahan. dari kesebelas penjual itu, delapan diantaranya kami melakukan penyitaan pada buah apel yang ternyata masih dijual oleh mereka," ujar Kadisperindag Pelalawan, Drs Zuerman Das MM pada media ini kemarin.

Zuerman Das menjelaskan, bahwa dalam sidak yang dilakukannya pada Sabtu kemarin itu (31/1), dia mendatangi Ramayana Departemen Store dan Mandiri Swalayan. Dari dua pertokoan itu, hanya di Ramayana Departemen Store saja yang masih kedapatan menjual buah apel yang mengandung bakteri berbahaya tersebut.

"Sementara di Mandiri Swalayan, sudah tak menjual lagi apel yang mengandung bakteri berbahaya itu," katanya.

Dalam sidak yang dilakukan mendadak itu, sambungnya, pihaknya berhasil menarik sebanyak 200 Kg apel jenis Granny Smith dan Red Delicios yang mengandung bakteri berbahaya itu. Jumlah apel sebanyak ratusan kilogram ditarik dari delapan penjual buah-buahan yang ada di sepanjang Jalan Lintas Timur.

"Termasuk juga kami lakukan penyitaan di Ramayana Departemen Store, yang ternyata masih menjual apel berbahaya itu," tegasnya.

Awalnya, Kadisperindag Drs Zuerman Das MM menampik bahwa apel yang mengandung bakteri itu masih beredar di daerah ini, khususnya di Pangkalankerinci. Tapi saat diberitahu bahwa apel itu masih dijual di Ramayana Departemen Store dan sejumlah pedagang eceran di Jalan Lintas Timur, Drs Zuerman langsung menyatakan akan melakukan sidak hari itu juga.

"Kami sudah melakukan sidak untuk menarik peredaran apel itu, dua minggu yang lalu. Tapi tak ada kami temukan apel yang mengandung bakteri yang kini sedang dihebohkan itu," elak Kadisperindag pada media ini via selulernya, Sabtu (31/1).

Tapi sejurus kemudian, Kadisperindag berjanji akan melakukan sidak pada hari itu juga untuk mengecek kembali distribusi apel yang sudah dilarang beredar di seluruh daerah, termasuk Pangkalan Kerinci, karena mengandung bakteri berbahaya. Alhasil, dalam sidak yang dilakukan mendadak itu, Disperindag berhasil menyita sebanyak 200 Kg apel yang mengandung bakteri berbahaya.

Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes), Agus Subagja SKM mengatakan bahwa memang dinas terkait harus menarik apel-apel jenis Granny Smith dan Red Delicios yang dinyatakan telah mengandung bakteri berbahaya. Soalnya, kedua jenis apel itu bisA  menyerang sistem syaraf dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. 

"Bahkan pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, tingkat kematian yang disebabkan bakteri ini mencapai 30 persen," tutupnya. (zul)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :