Tahun Depan, Tradisi Ghatib Beranyut akan Diwarnai dengan Festival Sungai Siak

Wabup Siak bersama jamaah saat menggelar tradisi ghatib beranyut.

SIAK, oketimes.com- Tidak kurang dari 350 orang jamaah yang terhimpun dari berbagai Masjid dan Musholla yang ada di dua Kecamatan di Kabupaten Siak, di antaranya Kecamatan Mempura dan Kecamatan Siak diikuti sejumlah pengurus Majelis Adat Aceh (MAA) Pemerintah Kabupaten Tamiang Provinsi Aceh Nanggroe Darussalam dan Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kabupaten Batubara Sumatra Utara, Senin malam sekira pukul 20.30 WIB mengikuti kegiatan Ghatib Beranyut di Sungai Siak.

Kegiatan Ghatib Beranyut yang digelar oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak bekerjasama dengan Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Siak, secara resmi dilepas oleh Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri M.Si di Jembatan LASDAP, Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak, dengan rute tempuh dari LASDAP menuju Pelabuhan Fery Dusun Belantik, Desa Langkai, Siak.

Wakil Bupati dalam sambutannya mengatakan, Ghatib Beranyut merupakan tradisi leluhur Siak sebagai refleksi untuk mendekatkan diri kita kepada sang Kholik, yakni dengan melantunkan dzikir di sepanjang sungai Siak dengan menggunakan sampan pada malam hari.

Oleh sebab itu, hal ini merupakan tradisi yang menarik untuk dikemas dalam sebuah atraksi, karena Ghatib Beranyut ini selain memiliki daya jual wisata religi, ia juga tak melalaikan manusia dari mengingat Allah SWT.

"Pemkab Siak melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Lembaga Adat Melayu Riau-Siak, mengupayakan mengemas kegiatan ini, sehingga menjadi sebuah ritual tradisi dan budaya yang diharapkan mampu menambah daya tarik wisata Siak yang mengukuhkan diri sebagai daerah tujuan wisata yang bercirikan Melayu dengan slogan Siak The Truly Malay," kata Afedri.

Pemkab Siak, terang Alfedri terus berupaya mengemas kegiatan ini agar lebih baik, dari semula yang hanya merupakan ritual dzikir menjadi rangkaian acara yang diawali dengan ziarah ke makam para Sultan yang pernah bertahta di Kerajaan Siak.

Selain itu, lanjut Wabub, tak banyak daerah yang memiliki sungai semegah Sungai Siak. Potensi ini sebutnya harus disyukuri oleh seluruh masyarakat dan harus disadari oleh Pemerintah untuk dapat terus dikembangkan.

Ke depan, tradisi ritual Ghatib Beranyut ini akan dilengkapi dengan rangkaian atraksi pariwisata di Siak berupa "Festival Sungai Siak" yang akan menampilkan karnaval sampan hias dan acara menarik lainnya sebagai upaya mengoptimalkan daya tarik Sungai Siak atau Sungai Jantan sebagai salah satu objek wisata yang potensial di Kabupaten Siak.

Sementara itu, salah seorang Jamaah dan juga mantan Kepala Desa Merempan Hilir, Yunus, merasa senang mengikuti acara religus Ghatib Beranyut di Sungai Siak ini. Ke depan Pekab dan LAM Siak, harus bisa menghadirkan Jamaah yang lebih ramai lagi, kendati pada Ghatib Beranyut di Sungai Siak pada tahun ini jamaahnya tidak kurang dari 350 orang, namun semakin ramai jamaah maka semakin bagus kegiatan tersebut, dan lantunan asma-asma Allah yang kita sebut bisa lebih mewarnai dari kegiatan Ghatib Beranyut yang telah diselenggarakan ini.

Pantaun di lapangan, kegiatan Ghatib Beranyut yang dilepas oleh Wakil Bupati, yang di mulai pada pukul 20.30 berakhir sekitar pukul 21.00 Wib yang dilanjutkan dengan makan bersama.(Adi)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :