Impor Beras Indonesia Tinggi
Selingi Makanan Pokok dari Beras ke Umbi-umbian
SIAK, oketimes.com- Tingginya impor beras Indonesia dewasa ini, Pemkab Siak menghimbau masyarakat agar menyelingi makanan pokok dari beras (nasi) kepada makanan umbi-umbian, termasuk menkomsumsi makanan sejenisnya seperti tahu atau tempe.
Himbauan ini disampaikan oleh Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri M.Si kepada sejumlah Satker yang ada di lingkungan Pemkab Siak saat mengikuti Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan tahun 2014 di meeting room kantor Bupati Siak Selasa (2/12).
Menurut Wabup, untuk kebutuhan pangan khususnya impor beras Indonesia dari data yang kita peroleh menghabiskan dana sebesar Rp 70 Triliun. Oleh sebab itu diminta kepada masyarakat supaya mengalihkan atau menyelingi makanan pokoknya (beras/nasi-red) kepada umbi-umbian seperti ubi rambat, kentang dan ubi kayu," sebutnya.
Menurut Wabup, pola ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Siak, kedepan tidak hanya bergantung kepada sejenis nasi saja, akan tetapi dapat diselingi dengan jenis makanan lainnya.
"Apabila hal ini dapat dilakukan, maka masyarakat kita bisa menghemat biaya impor pangan. Kemudian kepada Satker khususnya yang berkaitan dengan pangan, agar benar-benar menyusun program dengan matang," ujar Alfedri.
Pemkab Siak dalam waktu dekat akan melakukan ekpose pengairan pada Dirjen Pengairan. Hal ini terlaksana berkat keberhasilan Kabupaten dalam mengelola pengairan.
Dari hasil tersebut, Kabupaten Siak mampu meraih peringkat 3 Nasional dari 501 Kabupaten Kota se Indonesia. "Untuk itu kita harus bersyukur terhadap prestasi yang telah kita raih ini," ujar Wabup.
Wabup berharap, dari potensi lahan pangan Kabupaten Siak seluas 299,79 hektar apa yang menjadi Rakor hari ini, agar benar-benar tersusun program yang matang, terukur dan teruji, sehingga saat praktek di lapangan mampu mengasilkan kontribusi yang baik dan tidak lari dari realitas yang ada.
"Apalagi setiap tahunnya produksi pangan Kabupaten Siak terus meningkat, dan di tahun 2013 lalu, produksi pangan Kabupaten Siak naik sebesar 16,1 persen (23,320 ton beras). Hal ini harus dapat kita pertahankan dan harus kita tingkatkan lagi," tutur Wabup.(man)
Komentar Via Facebook :