Menjadi Guru Itu Kehormatan, Bukan Pengorbanan
"Menjadi guru bukanlah pengorbanan, menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Ibu dan Bapak guru telah memilih jalan terhormat"
DEMIKIAN petikan kalimat yang disampaikan Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri, M.Si saat menyampaikan sepatah kata dalam peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-69 tahun 2014 di Kabupaten Siak. Profesi guru yang berperan menyiapkan masa depan bangsa merupakan profesi mulia dan terhormat.
"Ibu dan Bapak guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan bapak guru yang menyiapkan masa depan Indonesia ini," ungkap Alfedri.
Dalam menjalankan tugasnya, guru telah mewakili kewajiban seluruh bangsa untuk hadir di kelas guna mencerdaskan generasi penerus bangsa. Bahkan sebagian guru harus mengabdi dengan fasilitas yang sangat minim di daerah terpencil demi mencerahkan dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak bangsa.
Alfedri menyadari, masih banyak tanggung jawab pemerintah terhadap guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Diakuinya bahwa bangsa ini belum menempatkan guru yang memiliki peran mulia dan strategis sebagaimana seharusnya.
Untuk itu, pemerintah harus mengubah diri dengan meninggikan dan memuliakan profesi guru. Pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan menunaikan semua kewajiban terhadap guru. "Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita mempersiapkan masa depan bangsa," kata Wabup.
Hal-hal berhubungan dengan guru yang harus dituntaskan tersebut merupakan pekerjaan rumah pemerintah yang wajib dituntaskan. Baik itu dari masalah kesejahteraan, fasilitas bagi guru dan tenaga pendidik hingga sarana dan infrastruktur pendidikan yang hingga detik ini masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Meski demikian, dibalik semua permasalahan tersebut, pendidikan harus tetap berjalan baik.
Hari-hari yang dijalani para guru di depan kelas menghadapi puluhan anak didik yang butuh perhatian, tentunya sangat menyedot energi. Oleh guru anak-anak didik ini disiapkan untuk menyongsong dan memenangkan masa depan. Harus diakui, wajah masa depan bangsa ini ada di pundak guru.
Potensi besar yang ada di republik ini disebutkan Wabup hanya dapat dikembangkan jika manusianya terkembangkan dan terbangunkan. Kualitas manusia adalah hulunya kemajuan dan pendidikan adalah unsur paling penting meningkatkan kualitas manusia. Pendidikan adalah ikhtiar fundamental dan kunci untuk memajukan bangsa.
Tanpa mengurangi peran Negara, Alfedri mengajak seluruh pihak agar melihat pendidikan bukanlah semata-mata sebagai urusan pemerintah saja, namun pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karenanya Alfedri mengajak seluruh komponen bangsa untuk ikut bekerja sama membangun pendidikan demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Ibu dan bapak guru yang saya hormati, teruslah hadir dengan senyum sepenuh hati untuk anak-anak kita. Berbekal kerahiman, tuntunlah generasi bangsa ini menyongsong dan memenangkan masa depan Indonesia cemerlang," tutup Wakil Bupati Siak, Alfedri. (adi)
Komentar Via Facebook :