Rampok Bersenpi Gagal Santroni Rumah Dosen Fekon Unri

PEKANBARU, oketimes.com- Aksi perampokan kembali terjadi di Kota Pekanbaru. Kali ini, rumah milik Edyanus Herman Alim (50), Dosen Fekon UNRI yang berada di Jalan Lembah Raya No 3 A RT02 RW14 Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukit Raya, disantroni kawanan rampok berjumlah empat orang yang diduga menggunakan senpi, Selasa (18/11) siang, sekitar pukul 13.10 WIB. Beruntung aksi kawanan rampok ini dapat digagalkan oleh warga sekitar.

Rajusdi (33), tetangga korban mengatakan, pelaku yang berjumlah empat orang dengan menggunakan masker dan helm datang dengan dua sepeda motor ke rumah korban dengan berpura-pura bertanya dimana rumah Pak RT kepada Atik (35) pekerja rumah tangga di rumah korban.

"Seorang pelaku masuk dan langsung ke atas rumah untuk memeriksa, sementara tiga rekannya menunggu diatas sepeda motor. Atik yang kebingungan melihat seorang pelaku masuk ke rumah lalu mendatangi saya dan menceritakan perihal ke empat pelaku," kata. Rajusdi kepada Riaueditor, saat ditemui di lokasi kejadian.

Mendapatkan kabar tersebut, sambung Rajusdi, dirinya langsung bergegas mendatangi ketiga pelaku yang duduk diatas sepeda motor untuk menanyakan maksud kedatangan mereka ke rumah korban.

"Saat saya tanyakan maksud kedatangan mereka ke rumah korban, tiga pelaku yang menunggu di sepeda motor hanya diam saja. Curiga, saya lalu memanggil tetangga lainnya," ujarnya.

Melihat hal itu, pelaku yang berada diatas motor kemudian berteriak memanggil seorang pelaku lainnya yang berada di dalam rumah untuk segera keluar.

"Karena ketakutan melihat warga berdatangan, pelaku yang ada di dalam rumah langsung keluar sambil menodongkan senjata kepada saya sambil langsung kabur bersama rekannya yang lain," kata Rajusdi.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Hariyanto Watratan saat dikonfirmasi Riaueditor membenarkan adanya peristiwa perampokan yang diduga menggunakan senpi.

"Benar, pelaku berjumlah empat orang dan diduga menggunakan senpi. Tetapi pelaku gagal mengambil barang-barang berharga di rumah korban karena keburu diketahui warga," terangnya.

Ditambahkan Kapolresta, pihaknya masih memeriksa saksi-saksi untuk memastikan senjata yang digunakan pelaku dalam aksinya asli atau palsu.

"Kita masih periksa saksi untuk mengetahui kebenaran senjata yang dipakai pelaku, apakah senjata asli atau air softgun," tukas Robert.(dm)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait