Riau Belum Aman, Pelaku Penganiayaan Pengunjung Boys Bistro Masih Berkeliaran, Istri Korban Kecewa

Foto Insert : Kapolda Riau Irjen M Iqbal dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika berlatar ilustrasi pengeroyokna dan THM Boys Bistro Pekanbaru, Riau.

Pekanbaru, Oketimes.com - Sebulan paska meninggalnya RH (43) korban penganiayaan dan pengeroyokan terhadap salah satu pengunjung Tempat Hiburan Malam (THM) PUB Boys Bistro Jalan Kuantan Kelurahan Sekip Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru, Riau pada Jumat, 25 Juli 2024 dini hari lalu, hingga kini pihak Polresta Pekanbaru, masih belum menangkap para pelaku pengeroyokan korban yang masih saat ini berkeliaran dan belum diketahui keberadaannya.

Akibat belum terungkapnya para pelaku pengeroyokan korban, hingga kini masyarakat kota Pekanbaru, terutama keluarga korban masih terus dihantui rasa kecewa, kekwatiran dan ketakutan yang mendalam, karena merasa tidak nyaman atas kejadian yang menimpa keluarga korban dan masyarakat kota Pekanbaru juga merasa was-was, akibat peristiwa tersebut.

"Iya amang (Pak-red), sampai detik ini, gak ada konfimasi dari pihak manapun soal perkembangan kasus suami saya ini. Apa mesti dibuat laporan ulang. Atau aku harus berbuat gila di Kapolresta," ungkap MS istri korban RH kepada oketimes.com saat dikonfirmasi pada Minggu, 1 September 2024 malam lewat gawai.

Baca Juga : Aneh, Polresta Pelit Informasi Soal Perkembangan Kasus Kematian Pengunjung Boys Bistro, Ada Apa?

Terkait hal itu, Kapolda Riau Irjen Pol M Iqbal saat dikonfirmasi lewat aplikasi pesan gawainya pada Minggu (1/9/2024) di Pekanbaru, belum menjawab pertanyaan oketimes.com, sehingga belum bisa menjelaskan hal tersebut kepada media ini.

Konfirmasi tersebut juga diteruskan ke Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karbianto, dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, namun pesan konfirmasi tersebut belum juga terjawab.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra SiK, saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa saat ini, pihaknya masih melakukan pencaharian satu tersangka lagi dari dua tersangka yang ditetapkan.

Baca Juga : Kematian Pengunjung dan Jualan Miras, Ketua GRIB Pekanbaru Desak Pemko Tutup Boys Bistro

"Sementara pelaku yang diamankan masih satu orang dan satu orang lagi masih kita cari," kata Kompol Bery Juana kepada oketimes.com saat dihubungi lewat ponselnya Minggu, 1 September 2024 malam.

Dalam konfirmasi tersebut, mantan Kasat Reskrim Bulukumba itu, juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih konsen melakukan upaya penyidikan, termasuk telah mengamankan barang bukti dan CCTV saat korban RH dianiaya oleh para pelaku.

"Kita masih terus melakukan pengembangan penyidikan, termasuk mengamankan BB batu dan CCTV lokasi peristiwa kejadian. Dan kita juga sudah beritahukan perkembangan kasus ini kepada keluarga korban," terang Kompol Bery.

Baca Juga: Polisi Buka Suara Soal Kematian Pengunjung Boys Bistro, Begini Penjelasannya

Ditanya, saat terjadi pengeroyokan terhadap korban, apakah benar ada keterlibatan salah satu oknum aparat ikut melakukan pengeroyokan terhadap korban RH? Kompol Bery terkesan gugup menjawab pertanyaan oketimes.com sembari membantah adanya tudingan tersebut.

"Setahu kami belum ada, tapi kita akan dalami juga nanti informasi tersebut. Yang penting, kita cari dulu tersangka kedua yang belum kita amankan," beber Bery sembari meyakinkan media ini untuk bersabar menunggu pengungkapan pelaku yang saat ini masih dicari alias DPO.

Kembali ditanya, mengapa hingga saat ini pihaknya belum menggelar konferensi pers atas pengungkapan salah satu tersangka tersebut. Mantan Kasat Reskrim Polres Kampar itu, menyebut belum bisa menggelar ekspose ke media, lantaran masih ada satu tersangka yang belum diamankan.

Baca Juga: Soal Pengunjung THM Boys Bistro Tewas, Polisi Amankan Satu Tersangka dan Buru Pelaku Lainnya

"Kalau itu, (eksposenya-red) belum, nanti kita akan informasikan ke rekan media setelah kita ungkap pelaku lainnya," jawab Kompol Bery sembari menyarankan oketimes.com untuk bersabar menunggu informasi lengkapnya saat pengungkapan pelaku lainnya diamankan.

Seperti diberitakan, kasus yang menewaskan RH di club malam baru-baru ini terjadi antara karyawan Club dengan pengunjung.

Informasi yang dirangkum oketimes.com saat tejadi peristiwa tersebut, salah satu saksi mata saat terjadi peristiwa berdarah tersebut, terjadi penganiayaan terhadap korban lantaran adanya lemparan botol yang dilakukan salah satu SPG berinisial Ap yang mangkal di Boys Bistro hingga berujung perkelahian.

Saat terjadi lemparan botol, korban RH menghardik SPG Ap, dan mempertanyakan mengapa sang SPG itu berani melamparkan botol ke hadapanya. Namun teguran korban, tidak dihiraukan pelaku Ap dan malahan marah-marah hingga tidak tentu arah.

Akibat cekcok mulut itu, sehingga terjadi keributan antara korban dengan salah satu karyawan club sekira pukuk 02.00 WIB. Tak lama kemudian pelaku wanita itu, mengadukan hal tersebut kepada teman-teman prianya, hingga sekira pukul 03.00, korban bersama rekannya didatangi orang tak dikenal (OTK) saat hendak menuju pulang.

Sekelompok ini datang membawa senjata dan sajam menggunakan kendaraan roda empat merk 'Brio' dan menemui korban dan rekannya hingga melakukan penganiayaan. Kejadian tersebut berlangsung di depan Club malam Boys Bistro Jl. Kuantan Raya, Kec. Lima Puluh, Kota Pekanbaru.

"Pas keluar tamu ini keluar jam tiga, orang tu dikeroyok, (membawa senjata) orang tu pake brio. Jadi pake samurai, pistol," beber salah satu saksi mata yang diminta namanya tidak disebutkan kepada awak media saat peristiwa malam itu terjadi.

Selanjutnya, rekan korban yang telah nengalami luka-luka berupaya melarikan diri menggunakan sepeda motor menghindari amukan. Namun naas, korban kedapatan dan dipukuli oleh puluhan OTK.

Terpisah, KL kelurga korban mengatakan korban RH sempat kritis dan dilarikan ke RSUD sekira pukul 03.00. Hingga akhirnya korban dinyatakan meninggal diduga akibat penangan yang belum maksimal.

"Kami dapat berita duka dari kepolisian setempat sekitar pukul 06.00 WIB kerumah. (Korban) sempat dibawa kerumah sakit, (korban) berada di luar tidak ditangani karena belum jelas administrasinya siapa keluarganya," kata KL***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait