2014, Diskes Pelalawan Tangani 84 Kasus DBD
Awas DBD
PKL.KERINCI, oketimes.com- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pelalawan mengalami peningkatan signifikan dari Januari sampai November 2014. Pasalnya, berdasarkan data Dinas Kesehatan kabupaten Pelalawan, pada tahun 2014 ini kasus DBD berjumlah sebanyak 84 kasus. Dibanding tahun 2013 lalu di bulan yang sama, jumlah kasus DBD di Kabupaten Pelalawan hanya mencapai 25 kasus yang tersebar di empat kecamatan.
Demikian hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan dr Endid R Pratiknyo melalui Kabid P2PL dr Rafles kepada wartawan, Selasa (10/11) di ruang kerjanya.
"Ya, sampai November tahun 2014 ini, kita telah menemukan dan menangani kasus DBD sebanyak 84 kasus. Sedangkan pada tahun lalu, kita hanya menemukan kasus DBD sebanyak 30 kasus. Jadi untuk tahun ini, kasus DBD di Pelalawan mengalami peningkatan cukup signifikan," terang Kabid P2PL Diskes Pelalawan.
Diungkapkan Rafles, bahwa pada tahun 2014 ini, hanya tiga kecamatan saja di daerah ini yang nihil ditemukan kasus penyakit DBD yakni Kecamatan Kuala Kampar, Ukui dan kecamatan Pangkalan Lesung.
"Sedangkan untuk tahun ini, kasus DBD yang paling terbanyak berada di Kecamatan Pangkalan Kerinci sebanyak 52 kasus dan kecamatan Pangkalan Kuras sebanyak 13 kasus," ujarnya.
Dijelaskan Rafles, bahwa meningkatnya jumlah kasus DBD dinegeri Bono ini, akibat dampak dari perubahan cuaca yang ektrim atau musim pancaroba.
Selain itu tambahnya, peningkatan jumlah kasus penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aigypti ini juga akibat mulai menurunnya kesadaran masyarakat untuk melakukan program 3 M (Menguras, menimbun dan membakar) tempat-tempat yang menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD," ujarnya.
Untuk itu, sambung Kabid P2PL, pihaknya kembali menghimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungannya seperti melakukan normalisasi saluran air yang tergenang, karena tentunya bisa mejadi media sarang nyamuk. Serta menguburkan dan membakar sampah yang berserakan dilingkungannya masing-masing terutama di lingkungan yang berpotensi terjadinya bencana banjir.
"Namun demikian, kita tentunya juga terus melakukan upaya agar kasus DBD ini tidak kembali mengalami peningkatan seperti melakukan fogging, sosialisasi DBD, abatesasi dan juga mengaktifkan kader Jumantik. Dengan adanya upaya kita dan peran aktif masyarakat, maka kasus DBD ini dapat ditekan serta diantisipasi," tutupnya. (zul)
Komentar Via Facebook :