Besok, Aktivis GERAK Akan Bakar Diri Didepan Istana Negara
Camat Salo, Edi Afrizal didampingi Kades Salo, Harmonis saat menerima kunjungan Muhammad Isa orang tua dari salah seorang Aktivis GERAK di ruang kerja Camat Salo, Senin (03/11) di Salo.
BANGKINANG KOTA, oketimes.com- Ancaman aktivis Gerak bakal membakar diri di depan istana Presiden menuai prihatin masyarakat. Kepala Desa, Camat dan orang tua aktivis berharap ancaman tersebut tidak menjadi kenyataan. Aksi bakar diri dinilai sebagai perbuatan yang tidak terpuji.
Kepala Desa Ganting Kecamatan Salo, Harmonis kepada riaueditor.com, Senin (03/11) di Salo mengatakan, bahwa Anton dan Ansor yang merupakan warga ganting diharapkan dapat pulang kembali ke rumahnya masing-masing. Aksi nekat jahit mulut dan rencana membakar diri di Istana negara dinilai sebagai perbuatan yang tidak terpuji.
Dijelaskan, bahwa dirinya tidak tahu jika ada warganya yang melakukan aksi senekat itu. Harmonis mengaku tahu informasi tersebut dari orang lain yang membaca berita di media.
Kordinator Lapangan (Korlap) Gerakan Rakyat Kampar (Gerak), Anton dan seorang aktivis Gerak yang jahit mulut semenjak (28/10), Ansor merupakan warga Desa Ganting. Kedua warga tersebut disebut Harmonis tidak pernah memberitahukan tentang aksi yang mereka lakukan.
Menyikapi adanya informasi, warganya bakal melakukan aksi bakar diri di depan istana negara jika tuntutan mereka tidak dipenuhi presiden, Harmonis menghimbau Anton dan Ansor jangan sampai mengambil sikap sejauh itu.
"Kita berharap mereka segera pulang kembali ke kampung dan fokus dalam menyelesaikan perkuliahan mereka", ungkap Harmonis.
Sementara itu, Camat Salo, Edi Afrizal didampingi Harmonis mengaku kaget dengan informasi yang didapatnya. Edi menghimbau Anton dan teman-temannya pulang kembali ke kampung dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
"Aksi bakar diri sama dengan bunuh diri dan bunuh diri merupakan perbuatan dosa besar", ujar Edi.
sementara itu, orang tua Anton yang merupakan aktivis Gerak, Muhammad Isa kepada wartawan, Kamis (03/11) dikediamannya mengatakan, bahwa dirinya tidak tahu tentang aksi anaknya tersebut. Isa mengaku tahu informasi adanya aksi jahit mulut yang dilakukan aktivis Gerak tersebut melalui salah seorang cucu di samping rumahnya yang membaca berita di Koran.
Adanya ancaman Anton akan melakukan aksi bakar diri di depan Istana negara pada, Selasa (04/10) besok, M. Isa menghimbau agar anaknya tersebut jangan sampai melakukan hal seperti itu.
"Sesuai dengan ajaran agama kita, perbuatan membakar diri merupakan perbuatan yang melanggar dan tidak dibenarkan agama Islam", Katanya.
Baginya, anaknya tidak masalah untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat ke manapun, namun M. Isa berharap anaknya tidak melakukan aksi yang dapat merusak diri dan melanggar agama tersebut.
Kepada wartawan dihadapan Camat Salo, Edi Afrizal didampingi Kades Ganting, Harmonis M. Isa mengaku menelpon Anton untuk menanyakan kabarnya pada malam tadi (02/11), namun anaknya tersebut mengatakan kalau keadaannya baik-baik saja. (sy)
Komentar Via Facebook :