Titik Api di Riau Meningkat Dahsyat Capai 611 Titik
PEKANBARU, oketimes.com - Lahan-lahan perusahaan besar yang terbakar sampai Sabtu ini (15/2) di Provinsi Riau, aparat hukum belum berhasil meringkus pelaku pembakaran tersebut. Dari pengamatan beberapa bulan terakhir, berganti pemimpin di Riau, sejumlah pemimpin perusahaan besar berusaha pula mendekati pimpinan baru tersebut untuk silaturahmi alias pendekatan agar jangan ditindak.
Makanya setiap tahun kejadian Karhutla di Riau, selalu saja masyarakat biasa yang ditangkap. Sementara pelaku dari perusahaan bisa dibilang tak tersentuh serius dari dulu sampai sekarang. Inilah kondisinya di Riau.
Berdasarkan pantauan BMKG Pekanbaru, jumlah titik api/titik panas (hotspot) di Provinsi Riau Sabtu pagi tadi (15/2) pukul 07.00 WIB jumlahnya makin dahsyat saja yakni mencapai 611 titik. Jumlah hotspot ini meningkat dua kali lipat dibanding sehari sebelumnya Jumat kemarin (14/2) yang hanya 325 titik.
Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin kepada oketimes.com Sabtu pagi (15/2), di Pulau Sumatera pagi tadi ada sekitar 704 titik api, di mana 611 titik api di antaranya berada di Provinsi Riau. Ada sebagian titik api muncul pagi tadi di wilayah Provinsi Sumatera Barat di bagian pesisir baratnya.
Di Riau pagi tadi masih saja Bengkalis yang mendominasi titik api yakni mencapai 228 titik, kemudian posisi kedua ditempati Kabupaten Siak 120 titik, dan Pelalawan 77 titik terutama di kawasan Kualakampar, Kepulauan Meranti 64 titik, Indragiri Hilir 50 titik, Rokan Hilir 37 titik, Dumai 27 titik, Indragiri hulu 6 titik, Rokan Hulu dan Kampar 1 titik. Tingkat kepercayaan terjadi kebakaran di lokasi tersebut 81-100 persen sama dengan 246 titik.
"Prakiraan cuaca wilayah Provinsi Riau Sabtu ini (15/2) cuacanya cerah berawan diselimuti kabut asap tipis pada pagi hari dan malam hari dengan jarak pandang (visibility) pada pukul 07.00 WIB tadi 1.500 meter. Ini berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua dari BMKG Pusat," tambah Sugarin.
Dari pengamatan oketimes di Riau, aparat penegak hukum sangat lamban bertindak. Sudah hampir tiga pekan Riau diselimuti kabut asap seperti tahun lalu akibat pembakaran hutan dan lahan, aparat hanya baru mampu menangkap 6 tersangka Februari 2014 ini. Kemana saja petugas berwajib yang jumlahnya ribuan personel tersebar mulai dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi? Apakah mereka tidur? Banyak duduk di kantor dari pada operasi? Apakah doyan di belakang meja?
Kabut asap di Riau setiap tahun membawa bencana dan menyengsarakan masyarakat, mengganggu provinsi tetangga, dan berdampak ke negara tetangga, karena aparat tak serius.(mp)
Komentar Via Facebook :