BPAD Gelar Rakor Center of Excellence Se Sumatera

PEKANBARU, oketimes.com- Perpustakaan Soeman HS, termasuk dalam salah satu pusat unggulan layanan perpustakaan dan informasi budaya lokal, atau Centre of Excellence (CoE), Nasional. Sebagai pengelola, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Riau.

Kamis (16/10/14), BPAD menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Center of Excellence Se-Sumatera, di Hotel Furaya, Pekanbaru Rakor CoE ini, dibuka oleh Kepala BPAD Riau H Chairul Riski. Dan dihadiri oleh, Pustakawan muda dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Luthfiati Makarim, sebagai nara sumber. Dalam sambutanya Riski mengatakan, rakor ini akan menjadi acuan layanan perpustakaan dan informasi budaya lokal.

"Rakor ini membahas tentang percepatan pembangunan center of excelence Se-Sumatera. Melalui pertemuan ini, diharapkan dapat menghasilkan berbagai kesepakatan dan komitmen bersama diantara pelaku sektor perpustakaan," terangnya.

Dikatakan Riski, perpustakaan Soeman HS, terdapat keunggulan sarana dan prasarana serta sistem informasi yang dimiliki, tersedianya koleksi bahan perpustakaan tentang budaya lokal, sumber daya manusia, serta tata kelola dan penjaminan mutu. Sistem administrasi yang berfungsi untuk memelihara efektifitas, efesiensi dan produktivitas dalam upaya pewujudan tujuan, sasaran serta memelihara integritas CoE.

"Perpustakaan kita ini termasuk salah satu perpustakaan yang menggunakan IT. Selain itu kita juga telah melakukan berbagai kegiatan yang sifatnya untuk pengembangan budaya lokal dan budaya melayu. Untuk itu perlu kerjasama dari seluruh BPAD seluruh Sumatra agar turut memberikan tentang kebudayaan masing-masing daerah," terang Riski.

Sementara itu, nara sumber dari perpustakaan nasional Luthfiati Makarim, mengatakan, Perpusnas telah memberikan bantuan pengadaan bahan perpustakaan agar dapat mulai mengembangkan koleksi bahan perpustakaan yang memuat informasi budaya lokal untuk mencapai standar minimum dalam hal penyediaan bahan perpustakaan bernilai budaya tinggi.

Selain itu agar perpustakaan yang ditetapkan sebagai CoE dapat memenuhi kebutuhan pemustaka tentang budaya masyarakat yang ada di lingkup wilayah yang telah ditetapkan. Mengenai kandungan informasi budaya yang perlu dikoleksi melingkupi semua dari tujuh unsur kebudayaan yang ada, seperti; bahasa, peralatan hidup/teknologi, mata pencaharian, organisasi sosial, sistem pengetahuan, relegi, dan kesenian.

"Koleksi dari unsur kebudayaan itu tidak hanya untuk kepentingan pemustaka akan tetapi untuk melestarikan hasil budaya lokal agar dapat diketahui oleh generasi yang akan datang. Penyediaan bahan pustaka dan pelayanan prima terhadap pemustaka merupakan bagian paling penting dalam pelaksanaan kinerja lembaga perpustakaan," ujarnya kepada seluruh BPAD se Sumatra dan BPAD Kabupaten Kota se Provinsi Riau. (dea)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :