DPRD Inhu Akan Telusuri Kasus Penelantaran Pasien RSUD Indrasari

RENGAT, oketimes.com- Terkait penelantaran pasien di RSUD Indrasari Pematang Reba pekan kemarin, ternyata menarik perhatian Ketua Fraksi Demokrat DPRD Inhu Suharyanto SH. Ditemui di kantornya Rabu (15/10) Suharyanto menegaskan DPRD Inhu tetap akan menelusuri masalah ini.

"Jika komisi nantinya sudah terbentuk kita akan memanggil pihak RSUD Indrasari Pematang Reba untuk mempertanyakan hal ini," katanya.

Dikatakannya bahwa selaku wakil rakyat dirinya beserta segenap anggota DPRD Inhu sangat prihatin dengan kejadian ini. Sebagai pengguna BPJS seharusnya anaknya juga berhak untuk mendapat pelayanan, karena BPJS yang digunakan adalah untuk melahirkan.

"Masa iya anak yang masih didalam perut harus di BPJS kan juga, dan setelah lahir dianggap sebagai pasien umum dan harus ditebus untuk membawa anaknya pulang," tegasnya.

Sementara itu sebelumnya pihak keluarga juga telah membantah pernyataan pihak RSUD Indrasari Pematang Reba yang disampaikan oleh Ibrahim Alimin selaku KTU RSUD Indrasari Pematang Reba.

Statement Ibrahim yang mengatakan bahwa tidak ada pembayaran terhadap Bayi Perempuan milik Musrini disebut sebagai pernyataan bohong.

"Jika tidak diminta jaminan sebesar Rp. 1.050.000,- oleh pihak RSUD Indrasari Pematang Reba mana mungkin kakak saya mau tidur diemperan RSUD Indrasari disamping kasir Irna Anak tersebut, hal itu terjadi karena Musrini tidak mau meninggalkan anaknya di RSUD Indrasari, sehingga dirinya harus rela tidur ditempat tersebut selama 2 hari meski dengan fisik yang masih lemah," pungkasnya.(ali)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait